CARITAU JAKARTA - Partai Golkar menyatakan dengan tegas menolak PDIP bergabung dengan Koalisi Besar. Bukan tanpa alasan mengingat PDIP tetap bersikeras ingin kadernya menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid. Menurutnya, dengan sikap PDIP yang mengharuskan kadernya jadi capres di Koalisi Besar bakal kesulitan untuk menentukan capres. Terlebih kata dia, beberapa partai sejauh ini telah menetapkan jagoan masing-masing untuk menjadi capres.
"Udah diputuskan secara tidak langsung Ibu Mega sudah 'PDIP tetap mencalonkan kadernya. Nah, kalau itu jangan masuk ke sini. Sementara Golkar juga begitu telah memutuskan bahwa Airlangga," kata Nurdin, Rabu (12/4/2023).
Kondisi ini tentu akan berbeda jika PDIP tak bergabung dengan Koalisi Besar. Menurut Nurdin, nantinya akan menghadirkan lebih banyak pasangan capres dan cawapres.
"Itu akan menghadirkan tiga alternatif calon pemimpin dan ini mencerahkan demokrasi karena ada pilihan-pilihan yang bagus bagi rakyat," bebernya.
Wacana Koalisi Besar muncul usai adanya pertemuan antara lima ketua umum partai koalisi pemerintah dengan Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN pada Minggu (2/3/2023). Namun pertemuan itu tidak dihadiri PDIP.
Mereka yang hadir antara lain Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum PPP Mardiono. (DID)
Baca Juga: Pengamat Nilai Debat Capres Tak Signifikan Ubah Elektabilitas
koalisi besar golkar tolak pdip capres dari kader pilpres 2024 capres 2024
Polisi Selidiki Kematian Napi Lapas Semarang
Kenaikan Tarif PBB Jakarta
Perempat Final Piala Thomas Indonesia vs Korsel, K...
Evakuasi Pengungsi Gunung Ruang Berlanjut
KRI Kakap-811 Evakuasi 488 Warga Terdampak Erupsi...