CARITAU BANDUNG - Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) menutup rangkaian rapat komite ilmiah jaringan global lembaga peradilan Pemilu (Scientific Committee Meeting Global Network on Electoral Justice Network) aatu GNEJ. 

Dalam forum ini, Bawaslu RI telah ditunjuk menjadi Presidensi dengan masa bakti selama 2 tahun yaitu mulai 1 Januari 2022 hingga Desember 2023. 

Baca Juga: Ini Respon TKN Soal Hak Angket dan Sengketa di MK

Tahun ini, Scientific Committee Meeting Network on Electoral Justice Network atau GNEJ mengangkat tema "The Impact of Polarization on Electoral Integrity: Challenges and Solutions for Electoral Organizer'. Atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti 'Dampak Polarisasi Terhadap Integritas Pemilu: Tantangan dan Solusi Bagi Penyelenggara Pemilu. 

Pelaksanaan kegiatan internasional jaringan lembaga penyelenggara pemilu dunia tersebut diselenggarakan di Savoy Homann Hotel, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, mulai Selasa (5/12/2023) hingga Kamis (7/12/2023). 

Berdasarkan pantauan caritau.com di lokasi, kegiatan itu dihadiri seluruh pimpinan Bawaslu RI yakni Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, dan 4 Anggota Bawaslu RI yakni Lolly Suhenty, Totok Hariyono, Puadi, Herwyn JH Malonda, serta Sekretaris Jenderal Bawaslu RI Ichsan Fuadi. 

Dalam kesempatan tersebut, hadir Chief Justice of National Electoral Council of Colombia, Alfonso Campo Martinez; delegasi dari Mexico yang juga akademisi perilaki politik dan polarisasi, Prof. Arturo Alvarado Mendoza; perwakilan International Foundation for Electoral Systems (IFES), Typhaine Roblot, Senior Advisor on Elections, Democracy and European Intitutions at the Kofi Anna Foundation. 

Acara tersebut digelar bersama dengan sejumlah forum diskusi yang mengangkat sejumlah isu kepemiluan, terkhusus peradilan pemilu di banyak negara yang merupakan anggota GNEJ di antaranya Kolombia, Spanyol, Afrika Selatan, Prancis, Amerika Serikat, Meksiko, Brasil, Taiwan, Italia, Sri Lanka, Elsavador, Caribia, Zambia, Nepal. (GIB/IRN)

Baca Juga: Kedatangan Prabowo ke Kalsel 20 Januari, Waspada Termakan Hoax