CARITAU JAKARTA – Kabar reshuffle kabinet atau perombakan kabinet berembus kencang menjelang Rabu Pahing 15 Juni 2022 atau hari ini, setelah Presiden Jokowi secara khusus mengundang sejumlah menteri ke Istana pada Selasa dari siang hingga petang.

Kabar makin merebak karena lazimnya Presiden Jokowi memang merombak kabinet pada hari Rabu sesuai hari kelahirannya. Bahkan kali ini, kabar semakin liar karena disebut Presiden Jokowi bakal mengumumkan menteri dan wakil menteri baru di Kabinet Indonesia Maju pada pukul 13.30 WIB.

Baca Juga: Prabowo Subianto Bakal Beri Pendidikan Khusus untuk Difabel

Jika memang Rabu hari ini terjadi reshuffle, maka Presiden Jokowi mengulang perombakan kabinet ketiga yang dilakukan Rabu Pahing 17 Januari 2018, di mana Jokowi mengganti Khofifah Indar Parawansa yang mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial karena bertarung di Pilkada Jawa Timur 2018, untuk kemudian menunjuk Sekjen Partai Golkar Idrus Marham sebagai pengganti. Selain itu juga mengganti Teten Masduki dari posisi Kepala Staf Kepresidenan dengan Moeldoko.

Pada Selasa (14/6/2022) petang kemarin, Presiden Jokowi mengundang Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan ke Istana Kepresidenan, Jakarta.

Pemanggilan Zulhas, panggilan akrab Ketua Umum DPP PAN, diamini Yandri Susanto politisi PAN.

"Betul (dipanggil), sekarang sedang di Istana," kata Yandri.

Sebelum memanggil Zulhas, Presiden ternyata juga memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum DPP Gerindra pada Selasa sore yang terlihat meninggalkan Istana pukul 16.30 WIB.

Pemanggilan dua pimpinan parpol koalisi kabinet tentu saja membuat kabar reshuffle seolah makin mendekati kenyataan.

Sebenarnya tak hanya memanggil Zulhas atau Prabowo, Presiden Jokowi secara terpisah juga memangil mantan Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Bahkan pada Senin (13/6/2022), kabarnya Presiden Jokowi sudah lebih dulu memanggil Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Investasi /Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

Kabar santer yang beredar, nama-nama yang muncul di atas bakal terdampak reshuffle. 

Zulhas Menteri Perdagangan

Tak hanya itu, kabar yang berembus kencang bahkan sudah mengotak-atik kemungkinan posisi-posisi menteri yang bakal dirombak. Budi Gunadi Sadikin kabarnya digeser ke Menteri BUMN, sementara Erick Thohir mengisi Mendag yang ditinggalkan Muhammad Lutfi. Meski ada juga yang menyebut posisi Menteri Perdagangan bakal diisi oleh Zulhas.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kabarnya juga bakal digeser digantikan Moeldoko. Nah, menjadi tanya apakah Jenderal Hadi Tjahjanto bakal mengisi Kepala Staf Kepresidenan yang ditinggalkan Jenderal Moeldoko. 

Sejatinya isu reshuffle tak hanya bakal menyasar posisi menteri, tapi juga posisi wakil menteri yang sampai saat ini masih ada 10 kursi lowong, yakni:

1.Wakil Menteri Dalam Negeri

2.Wakil Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

3.Wakil Menteri Ketenagakerjaan

4.Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

5.Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional

6.Wakil Menteri Perindustrian

7.Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

8.Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

9.Wakil Menteri Investasi

10.Wakil Menteri Sosial

Meski muncul otak-atik menteri yang bakal muncul dari reshuffle, tentu semuanya berada di tangan Presiden Jokowi seperti ditegaskan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

"Yang namanya kabinet itu kewenangan sepenuhnya Presiden. Presiden itu mempunyai hak prerogatif. Presiden mau ganti kapan saja ya terserah Presiden. Mau hari ini, mau besok, mau lusa, kewenangan itu sepenuhnya ada pada Presiden," kata Pramono Anung di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Selasa kemarin.

Pramono tentu saja benar, jadi kita tunggu saja apakah Rabu siang nanti Presiden Jokowi akan benar-benar mengumumkan perombakan kabinetnya. (BIM)

Baca juga:

Seskab Soal Reshuffle: Mau Ganti Kapan Saja Ya Terserah Presiden

Baca Juga: Pengamat: Prabowo Harus Lepas Gimik ‘Gemoy’ saat Kampanye ke Daerah