CARITAU JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan luas lahan rawa yang bisa dimanfaatkan untuk penanaman padi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, mencapai 44.711 hektare.
“Potensi optimalisasi lahan rawa di Kabupaten Merauke mencapai 44.711 hektare,” kata mentan Amran, di Jakarta, Sabtu (1/6/2024).
Menurut Amran, lokasi tersebar di tujuh titik utama, yakni Distrik Jagebob seluas 5.060 hektare, Distrik Kurik seluas 12.742 hektare, Distrik Malind seluas 6.186 hektare, Distrik Merauke seluas 1.686 hektare, Distrik Naukenjerai 261 hektare, Distrik Semangga seluas 7.027 hektare, dan Distrik Tanah Miring seluas 11.746 hektare.
"Sementara kita targetkan 40.000 hektare di Merauke, secara bertahap target tersebut akan kita capai dengan optimalisasi lahan dan mekanisasi pertanian, sehingga pertanaman yang hanya satu kali dalam setahun, bisa ditingkatkan menjadi 2-3 kali dalam setahun," katanya.
Kementerian Pertanian menyiapkan Kabupaten Merauke menjadi penyedia pangan skala luas, melalui modernisasi pertanian dengan optimalisasi lahan (Opla).
Sementara secara keseluruhan, Kabupaten Merauke memiliki potensi lahan pertanian seluas 1,2 juta hektare.
Sampai dengan tahun 2023, telah termanfaatkan untuk sektor tanaman pangan dan hortikultura seluas 67.612,49 hektare, dengan luas baku sawah seluas 42.328,42 hektare.
“Luas baku sawah tersebut setiap tahun rata-rata luas tanam 63.000 hektare, rata-rata Indeks Pertanaman 1,7," ungkap Mentan.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menjelaskan, agar kegiatan optimalisasi lahan rawa berjalan baik dan optimal, selain melakukan perbaikan infrastruktur dari kegiatan Opla, juga dialokasikan alsintan 330 unit untuk 7 distrik di Kabupaten Merauke.
Ali merinci traktor roda empat (TR4) 200 unit, traktor roda dua (TR2) 30 unit, pompa air 80 unit, dan RT 20 unit.
Menurut Ali, saat ini telah dilakukan olah tanah di Kampung Ngguti Bob, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke menggunakan alsintan yang telah dialokasikan.
“Kegiatan di antaranya normalisasi saluran dan pengolahan lahan pada lahan rawa pasang surut dengan menggunakan TR4," kata Ali.
Secara umum seperti dirilis Antara, sawah di Merauke menggunakan sistem polder mini, di mana sawah dikelilingi tanggul dan pematang. Sedangkan untuk sirkulasi air menggunakan pompa.
"Pompanisasi digunakan pada musim hujan untuk mengurangi genangan di sawah, dan pada musim kering digunakan untuk mengisi air dari saluran sekunder ke dalam sawah," jelasnya. (BON)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...