CARITAU JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin memastikan kasus Mycoplasma Pneumonia yang muncul di DKI Jakarta tak memiliki gejala seberat COVID-19. Menurut Budi, ada perbedaan infeksi bakteri ini dengan awal mula kemunculan COVID-19. Kemudian Budi juga menegaskan bahwa bakteri Mycoplasma pneumoniae sudah lama ada di Indonesia sehingga bentuk penyakit dan pengobatannya pun sudah diketahui.
"Itu (infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae) beda dengan COVID. Kalau COVID kan patogen baru, menyebar sehingga kita nggak tahu obatnya apa, vaksinnya apa, merawatnya bagaimana, penyebarannya cepat," ujarnya saat ditemui di sela peringatan Hari Anti Korupsi Dunia (HAKORDIA) di Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2023).
"Kalau mycoplasma, itu dari dulu sudah ada. Kita sudah tahu cara mengobatinya bagaimana, menyebarnya seperti apa, dan kenaikan-kenaikannya juga ada ukuran WHO. 20 per 100 ribu ini masih sangat jauh di bawah," imbuh Menkes.
Gejala Mycoplasma Pneumonia Relatif Ringan
Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Nastiti Kaswandani SpA(K) memaparkan gejala infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae. Menurut dr Nastiti, gejala infeksi bakteri ini sebenarnya mirip dengan infeksi saluran pernapasan (ISPA) lainnya. Adapun gejala awalnya biasanya demam yang disertai batuk.
“Batuk ini yang sangat mengganggu sehingga bisa sampai dua sampai tiga pekan,” ujarnya juga dalam konfrensi pers.
Sementara untuk gejala-gejala lainnya, tambah dr Nastiti, muncul nyeri tenggorokan hingga nyeri di dada yang biasanya dialami oleh anak yang lebih besar. Selain itu ada juga gejala fatique agtau lemah.
“Itu yang menonjol pada pneumonia karena Mycoplasma,” tuntas dr Nastiti.
Sebelumnya diberitakan, Kemenkes RI melaporkan ada 6 kasus infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae di DKI Jakarta. Bakteri inilah yang disebut-sebut menjadi pemicu pneumonia ‘misterius’ di China, marak menyerang anak-anak.
Seluruh pasien merupakan anak-anak dengan usia antara 3 hingga 12 tahun. Menurut Kemenkes, bakteri ini sebenarnya sudah ada di Indonesia yang menimbulkan penyakit pernapasan. (FAR)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024