CARITAU MAKASSAR – Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi membeberkan alasan mengapa kedelai mahal di Indonesia.
Diketahui, beberapa pekan terakhir pengusaha tempe dan tahu di Indonesia mengeluh akibat kurangnya kedelai. Hal ini menyebabkan produksi mereka berkurang dan harga tempe pun naik.
"Masalah kedelai tinggi pasti ada permasalahannya, jadi harga di dunia loncat dari 12 dolar AS per gatang menjadi 18 dolar per gatang. Kenapa? Karena ada beberapa permasalahan," ungkap Lutfi saat melakukan sidak di Makassar, Kamis (17/2/2022).
Yang pertama, kata dia, kedelai berkurang karena terjadi masalah kurang suplai yang masuk ke Indonesia. Ini diakibatkan karena terjadi musim El Nina di Argentina dan Amerika bagian selatan.
"menyebabkan suplai menjadi sangat terbatas, jadi harga naik," katanya.
Yang kedua, lanjut dia, restrukturisasi peternakan binatang babi di China meningkat. Di mana, saat ini sudah ada 5 miliar ekor babi baru di sana.
"Yang dulu makannya tidak diatur, sekarang malah makan kedelai, jadi pemintaan sangat tinggi dan menyebabkan harga juga sangat tinggi. Nah ini yang menyebabkan harga kedelai di Indonesia tinggi," lanjutnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, kata Lutfi, pihaknya menyiapkan mitigasinya untuk mengambil langkah akibat kenaikan harga tersebut.
"Kita akan putuskan minggu depan, nanti saya umumkan kebijakannya," jelasnya.
Terkait budi daya kedelai di Indonesia sendiri, Lutfi memaparkan sudah cukup bagus, akan tetapi produksinya masih terbatas.
"Budi daya kedelai di Indonesia sebenarnya bagus, kebutuhan kedelainya kita itu 3 juta dan yang bisa disuplai di dalam negeri tidak lebih dari 500-750 ribu per tahun. Jadi 80-90 persen dari kebutuhan nasional itu diimpor dari pasar internasional," tandasnya. (KEK)
harga kedelai melonjak produsen tempe - tahu mogok tempe - tahu
Viral! Video Oknum Relawan Paslon Kotabaru 02 H Fa...
Pj Teguh Pastikan Komitmen Forkopimda Sukseskan Pi...
Stiker Pilkada Jakarta 2024 Tuai Protes PDIP, Ini...
PT KAI Lakukan Perawatan Rel Jelang Libur Nataru 2...
Target Rampung 2026, PAM Jaya Mulai Bangun IPA Cil...