CARITAU JAKARTA - Duel Argentina vs Kroasia menjadi pertandingan pertama Semifinal Piala Dunia 2022. Laga tersebut menarik lantaran terdapat sejumlah fakta di dalamnya, termasuk kiprah dua pemain kunci; Lionel Messi dan Luka Modric.
Lionel Messi, siapa yang tidak mengetahui sosok satu ini. Eks penyerang FC Barcelona itu telah bergelimang trofi selama ia berkiprah di olahraga si kulit bundar itu.
Baca Juga: Messi Akan Lewatkan Tujuh Laga di MLS Tahun 2024, Kerugian untuk Inter Miami?
Di mana La Pulga, julukan Messi, telah meraih 41 trofi sepanjang karirnya. Namun, lemari trofinya belum bakal lengkap, jika tidak meraih Piala Dunia yang sedang dia perjuangkan sekarang.
Di mana, selama lima kali kesempatan dirinya hadir di kompetisi empat tahunan itu, prestasi terbaiknya hanya meraih runner up Piala Dunia 2014 Brazil.
Sementara di Qatar, Messi telah jauh-jauh hari menyebut bahwa gelaran kali ini merupakan kali terakhirnya bertanding di Piala Dunia. Tentu, di kesempatan pamungkas, banyak pecinta sepak bola yang menginginkan akhir manis bagi seorang La Pulga.
Hal yang tidak jauh berbeda juga ditampilkan oleh Luka Modric. Kendati telah memasuki usia senja dalam sepak bola, Modric masih menampilkan permainan kelas atasnya, baik bersama Real Madrid maupun Kroasia.
Dia menjadi aktor penting negaranya, saat melaju ke partai final Piala Dunia 2018 silam. Pemain berusia 37 tahun itu juga mengungkapkan target tinggi dirinya bersama Skuad Vatreni, yakni juara di Qatar.
Lionel Messi dan Luka Modric tercatat telah berulang kali bersua di arena pertandingan.
Pasalnya, Messi lama berkarir di FC Barcelona, musuh bebuyutan Real Madrid yang notabene klub Luka Modric. Kedua tim saling beradu tangguh, baik di La Liga maupun Copa Del Rey.
Meskipun pada akhirnya Messi memutuskan pindah ke PSG 2021 silam, kedua pemain ternyata kembali bertemu di ajang Liga Champions Eropa, awal 2022 silam.
Dalam kesempatan itu, Luka Modric menampilkan aksi magisnya, serta membawa Real Madrid melakukan comeback sensasional atas PSG dengan agregat 3-2.
Sedangkan di level internasional, lagi dan lagi Luka Modric bersama Kroasia berjaya atas Lionel Messi dengan negaranya, Argentina.
Baca juga: Luka Modric, Maestro Lapangan Tengah yang Tak Termakan Usia
Laga tersebut terjadi pada Juni 2018 silam, juga di ajang Piala Dunia. Di mana Kroasia membabat habis Argentina dengan skor 3-0 di fase grup.
Total, mereka sudah bertemu 26 kali yang tersebar dalam duel Argentina vs Kroasia (dua kali), PSG vs Real Madrid (dua kali), serta 22 pertandingan lainnya tercipta di panas rivalitas El Clasico antara FC Barcelona dan Real Madrid.
Hasilnya, Luka Modric lebih unggul dengan 12 kemenangan atas timnya Lionel Messi. Sedangkan La Pulga mengumpulkan sembilan kemenangan, serta lima partai lain berakhir imbang.
Namun, statistik di laga sebelumnya hanya sekadar di atas kertas. Di pertemuan ke-27 ini, Messi yang unggul dalam segi agresivitas dibandingan Modric, bisa saja keluar sebagai pemenang.
Dilansir Squawka, Lionel Messi mencatat 480 menit bermain dan tidak pernah digantikan oleh Pelatih Argentina, Lionel Scaloni. Dia sukses mencatat empat gol dan dua assist, melepaskan 254 operan (84,65% akurat) dan 11 kali dribel sukses.
Sementara Modric menorehkan 486 menit bermain, mencatatkan 373 total operan (88,47% akurat), melakukan empat percobaan dan tiga di antaranya on target. Namun LM10 dari Kroasia itu belum sama sekali mencatat gol maupun assist.
Sejak menangani Argentina, hubungan antara sang pelatih Lionel Scaloni dan Lionel Messi kian mesra. Buktinya? La Albiceleste berhasil keluar sebagai juara di Copa America 2021, usai menaklukkan Brazil di partai final.
Scaloni pun mengakui bahwa Messi mempunyai karakter pemimpin yang kuat di dalam Timnas Argentina. Pelatih berusia 44 tahun itu merasa sikap tersebut memang sangat diperlukan untuk bisa membawa negaranya meraih pucak tertinggi.
“Saya mengenal Messi dan dia selalu seperti itu, dia selalu menjadi pemenang,” ungkap Lionel Scaloni dilansir dari Sportskeeda, Selasa (13/12/2022).
Baca juga: Preview Semifinal Piala Dunia 2022: Saatnya Albiceleste Tuntaskan Dendam 2018
Selanjutnya, Scaloni menyebut Messi selalu berusaha mengerahkan semua kemampuannya saat bertanding bersama Argentina. Hal inilah yang membuat dirinya, ataupun timnya bersyukur memiliki La Pulga.
“Dia memiliki kebanggaan dan keinginan besar untuk terus bermain sepak bola yang membuat kami bahagia,” terangnya.
Petualangan Messi bersama Argentina dimulai pada 17 Agustus 2005 silam, di mana Messi yang baru berusia 18 tahun menjalani debutnya melawan Hungaria.
Lima tahun berselang, Argentina untuk kali pertama menunjuk bocah ajaib dari Rosario itu menjadi kapten. Saat itu, Argentina berhadapan dengan Yunani di fase grup Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
Dilansir transfermarkt, Messi telah mencatatkan 170 penampilan untuk Tim Tango, serta ikut menyumbangkan 95 gol dan 54 assist.
Di sisi lain, Luka Modric tampil melejit bersama negaranya di usia telah berkepala tiga. Kendati banyak orang menilai Kroasia bukanlah negara pesaing di sejumlah kompetisi, namun sekarang Eks Pemain Tottenham Hotspur itu dengan skuad Vatreni lainnya mampu membalikkan keraguan yang ada.
Baca juga: Preview Semifinal Piala Dunia 2022: Misi Kroasia Mengulang Deja Vu 2018
Di usianya yang telah menginjak 37 tahun, Modric tetaplah menjadi tulang punggung Kroasia. Tentu hal tersebut menjadi beban berat bagi sang kapten.
"Lagi-lagi Luka memimpin selama 120 menit (dengan) ritme yang bagus dan mengambil penalti saat dia membutuhkannya," kata pelatih Kroasia, Zlatcko Dalic dikutip AFP,
“Sulit dipercaya bagaimana dia bermain. Dia tidak lelah, dia tidak tertinggal, dia bermain selama 120 menit.
"Pada usia 37 tahun itu sulit dipercaya tapi itulah Luka Modric dan itu menunjukkan dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia." sambungnya.
Kehadiran Modric di Kroasia turut disyukuri oleh rekan-rekannya. Bahkan rekan satu tim Modric merasa bermain dengan gelandang Real Madrid tersebut membuat semuanya lebih mudah di lapangan.
"Tentu saja, mudah (bermain dengan Modric). Semakin baik pemain yang anda miliki di tim anda, semakin mudah untuk bermain. Dengan Luka (Modric), salah satu pemain terbaik dalam sejarah olahraga ini, (semuanya) sangat mudah,” ujar bek sayap Kroasia, Borna Sosa dikutip dari Fotmob.
Baca juga: Link Streaming Semifinal Piala Dunia Argentina vs Kroasia
Para pemain Kroasia bahkan merasa Modric masih memiliki kualitas permainannya meski sudah tidak muda lagi. Josip Juranovic bahkan tidak ragu untuk menyatakan Modric masih layak menyabet status gelar gelandang terbaik dunia.
“Ya, (jawaban itu) cukup singkat. Dia adalah gelandang terbaik yang pernah ada," terang Juranovic saat ditanya mengenai status gelandang terbaik dunia bagi Modric.
Sebagai informasi, Zlatko Kranjcar adalah pelatih pertama Modric saat diberikan kesempatan debut pada 1 Maret 2006 silam. Setelah lebih dari 16 tahun bersama Kroasia, sang kapten telah menorehkan hal-hal magis dengan catatan 160 penampilan, 23 gol dan 25 assist.
Tentu, pelbagai fakta yang disematkan di atas, bisa menjadi tolak ukur kedua pemain dalam menatap laga ini. Lantas siapakah LM 10 yang bakal berjaya di pertandingan Semifinal Piala Dunia 2022 Qatar nanti? (RMA)
Baca Juga: Sandiaga Ingin Ajak Messi Kunjungi Labuan Bajo
luka modric lionel messi argentina vs kroasia piala dunia qatar semifinal piala dunia 2022
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...