CARITAU QATAR – Luka Modric di atas kertas telah berusia 37 tahun saat tampil di Piala Dunia 2022 Qatar. Namun di atas lapangan, penampilannya seperti pemain 27 tahun. Stamina dan kemampuannya masih bisa bersaing dengan para pemain muda.
Memasuki penghujung kariernya, Luka Modric mengatakan bahwa ia siap untuk membawa Kroasia tampil maksimal di kompetisi Internasional terakhirnya bersama Kroasia. Piala Dunia 2022 di Qatar mendatang akan menjadi penampilan terakhirnya di Piala Dunia, bahkan mungkin di kancah kompetisi Internasional. Bukan tanpa alasan, saat ini usianya sudah hampir menginjak 40 tahun, di mana dirinya akan berusia 38 tahun ketika Euro 2024 bergulir.
Baca Juga: Luka Modric: Liverpool dan Real Madrid Bernasib Sama di Musim Ini
'Saya sadar bahwa saya pada usia tertentu dan ini adalah kompetisi terakhir saya di tim nasional Kroasia,' tutur Modric dilansir dari FIFA+
Pria kelahiran Zadar, Kroasia ini dapat dikatakan salah satu gelandang terbaik dunia saat ini, baik di level klub maupun Internasional. Di usia yang sudah tidak lagi muda, permainan Modric tidak sedikitpun menunjukkan penurunan. Bahkan, peran Modric sangat penting bagi Kroasia maupun Real Madrid, dirinya dapat memimpin para pemain-pemain muda maupun berpengalaman, dan memanfaatkan potensi penuh dari setiap rekan setimnya.
Umpan akurat, kecerdasan dalam mencari ruang dan pemain yang kosong, serta pengambilan keputusan yang matang membuat Modric dapat dikatakan merupakan gelandang paling komplit di era sepak bola modern ini.
Hal itu juga diungkapkan oleh pemain Bertahan Real Madrid, Antonio Rudiger. Ia menyebut bahwa Modric sebagai ‘Maestro’ dan di usianya yang ke 37 tahun, Modric masih bermain dengan fantastis.
“Saya menyebut Modric sebagai 'Maestro'. Apa yang dia lakukan pada usia 37 tahun adalah sesuatu dari dunia lain. Bahkan di usia 37 tahun, di panggung besar yaitu Real Madrid, tidak ada yang selevel dengannya,” kata Rudiger dilansir dari Marca.
Di Real Madrid, peran Luka Modric dapat dikatakan tidak tergantikan. Meskipun dihuni oleh pemain muda berbakat seperti Valverde, Camavinga, dan Tchouameni, Modric masih menjadi pilihan utama Carlo Ancelotti di lini tengah. Peran Modric juga sangat penting bagi Real Madrid ketika mereka memenangkan Liga Spanyol dan Liga Champions musim lalu.
Memang Modric di musim lalu hanya mencetak 3 gol dan 12 Assist dari 45 permainan, namun perannya dalam menghubungkan permainan Real Madrid di lini tengah sangat penting bagi Real Madrid. Kemampuannya dalam mencari ruang kosong dan melepaskan umpan kunci lah yang membuat Luka Modric sukses mengantarkan Real Madrid menuju kesuksesan.
Bersama Real Madrid, Luka Modric telah memenangkan 5 Liga Champions, 4 Piala Dunia Antar Klub, 4 Super Cup Eropa, 3 Liga Spanyol, 1 Piala Spanyol, dan 4 Piala Super Spanyol.
Di level Internasional, Modric dipercaya mengenakan ban kapten untuk memimpin Kroasia dalam perjalanannya di Piala Dunia 2022 di Qatar mendatang. Di bawah pimpinannya, Kroasia berhasil mencetak rekor pertama kalinya tampil di Final Piala Dunia 2018 di Russia, biarpun harus mengakui keunggulan Perancis dan harus puas finish sebagai Runner Up.
Biarpun gagal memenangkan Piala Dunia 2018, kiprah Kroasia dan Modric di Piala Dunia edisi 2018 terbilang fantastis. Bahkan, Modric memenangkan penghargaan ‘Golden Ball’, yang merupakan penghargaan untuk pemain terbaik di Piala Dunia. Di tahun yang sama tersebut, Luka Modric memenangkan ‘UEFA Men’s Player of The Year Award’ dan ‘Ballon d’Or’, dan memutus dominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang secara bergantian memenangkan Ballon d’Or sejak 2007.
Mantan pelatih Kroasia, Slaven Bilic mengatakan bahwa Modric adalah gelandang terbaik yang pernah dilatih. Sudah bekerja sama dengan Modric sejak usia muda, ia mengatakan bahwa Modric adalah pemain yang berbakat. Dan saat ini, Modric masih haus akan prestasi.
“Luka itu unik, tidak hanya untuk Kroasia tapi juga di dunia sepak bola. Dia masih sangat lapar, sangat antusias, seperti ketika dia berusia 17 atau 18 tahun. Kemudian ada keterampilan dan visinya, kaca spion yang dia miliki yang memungkinkan dia melihat keseluruhan lapangan,” ujar Slaven Bilic dikutip dari Watford Observer.
Ia memang belum memenangkan gelar bersama Kroasia, namun seluruh dunia telah mengakuinya sebagai gelandang terbaik dan terlengkap di era sepak bola modern ini. Qatar 2022 kemungkinan besar akan menjadi terakhir kalinya kita melihat Luka Modric bermain membela Kroasia di kompetisi Internasional.
Kembali fans sepak bola diberikan kenyataan pahit, bahwa selain Luka Modric, masih terdapat beberapa pemain yang kita saksikan saat ini, akan menjadi bagian dari sejarah sepak bola di masa depan. Untuk itu, selagi kita masih bisa menikmati permainan pemain-pemain yang akan menjadi bagian dari sejarah tersebut ketika memberikan yang terbaik di lapangan hijau, nikmatilah.
Have a Good Game, Luka Modric. (ZAS)
Baca Juga: Rekor Bersejarah Menanti Hugo Lloris Jika Memenangi Piala Dunia 2022
maestro lapangan tengah yang tak termakan usia piala dunia 2022 kroasia luka modric
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...