CARITAU JAKARTA – Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam), Mahfud MD baru saja mengumumkan 13 nama yang ditunjuk dalam tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) ihwal tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Salah satu dari 13 nama itu ialah Pemegang FIFA dan AFC Security Officer, Nugroho Setiawan.
Diketahui, Nugroho adalah satu-satunya orang di Indonesia yang memegang lisensi FIFA tersebut. Ia juga pernah menjabat Kepata Departemen Infrastruktur, Keamanan dan Keselamatan PSSI.
Baca Juga: Tantangan Berat Shin Tae-yong di Tengah Kondisi Badai Cedera Timnas Indonesia
Karir Nugroho di PSSI tidak hanya sampai di situ. Ia pernah ditunjuk sebagai tim inti bidding dan persiapan Piala Dunia U-20, bertugasi di Asian Games 2018, Piala AFC U-16 dan U-19 dan lain-lain.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman PSSI, debut Nugroho di dunia keamanan sepakbola dimulai saat ia dipercaya menjadi security officer tim Pelita Jaya pada 2008. Saat itu, Pelita Jaya jadi satu-satunya klub di Liga Indonesia yang resmi memiliki security officer.
Usai satu tahun bekerja di Pelita Jaya, Nugroho melanjutkan karir di konsultan operator Liga Indonesia. Ia kerap ditunjuk pada laga-laga seremonial dan pertandingan berstatus risiko tinggi, seperti Persib vs Persija atau Arema vs Persebaya.
Namun, Nugroho tidak lagi menjabat sebagai pengurus PSSI sejak 2020 silam. Dalam wawancara bersama ABC News, ia mengaku terpaksa menyingkir dari federasi karena “politik.”
"Ada situasi politik organisasi di mana saya harus menyingkir," kata dia dikutip kompas.com.
Sontak, ini menjadi kerugian besar menjadi PSSI mengingat rekam jejak Nugroho Setiawan yang cukup mengkilap. Apalagi, Tragedi Kanjuruhan telah membuka mata kita semua betapa blundernya langkah induk sepakbola tertinggi nasional itu.
Selain itu, di samping aktivitasnya di bidang sepakbola, Nugroho saat ini merupakan konsultan ahli di bidang manajemen pengamanan di beberapa instansi BUMN dan perusahaan-perusahaan penyedia jasa keamanan. Selain itu ia juga jadi pengajar sertifikasi untuk manajer keamanan.
Namun sedikit orang yang mengetahui, bahwa Nugroho merupakan jebolan Sastra Rusia Universitas Indonesia. Ia diketahui juga memiliki hobi menggambar, dan memiliki cita-cita jadi seniman.
Namun, Nugroho tidak pernah menyesali langkah yang pernah ia ambil. Hobinya tersebut malah disebut erat hubungannya dan berguna dalam pekerjaan dia saat ini.
"Saya nilai pekerjaan saya saat ini adalah bagian dari seni. Tak ada yang impulsif, semua harus based on plan bagaimana memetakan petugas internal kita, pintu masuk penonton, titik keramaian penonton, hingga titik penjagaan pihak kepolisian. Itu seninya," tutur Nugroho.
Dalam wawancaranya bersama ABC News, Nugroho mengaku menyesali kejadian tersebut. Kata dia, Tragedi Kanjuruhan bisa saja dikalkulasi, diprediksi hingga dimitigasi.
"Ada satu mekanisme yang secara umum di manajemen adalah risk management untuk membuat suatu mitigation plan," katanya.
Ia menyebut, ada beberapa aspek yang mesti diperhatikan dalam menggelar pertandingan sepakbola, seperti halnya pengamanan di antara semua stakeholder.
"Selanjutnya kondisi infrastruktur mesti dibenahi, ini harus dilakukan assessment. Ketiga, behavior suporter harus kita engineering," kata ia kepada media.
Jika aspek itu tersinkronisasi, lanjut dia, kita bakal menghasilkan sebuah rencanan pengamanan yang disetujui bersama.
"Jadi suatu agreed behaviour and procedure," sambungnya. Namun, dalam kejadian di Kanjuruhan, itu tidak terjadi.
"Kesimpulannya menjadi keputusan yang tidak populer, misalnya pertandingan dilakukan di siang hari, dengan pembatasan jumlah penonton, dan lain-lain. Pasti tidak populer dan tidak memenuhi aspek revenue," sambung dia.
Ditanya mengenai apakah kejadian tersebut berulang di Indonesia, Nugroho menegaskan ini merupakan suatu pekerjaan rumah untuk kita bersama.
"Sebenarnya masalahnya itu-itu saja, dan usaha (perbaikan) ke arah situ sering terlupakan lantaran sibuk untuk menggelar pertandingan dan kompetisinya, mengejar klasemen, dan mengejar revenue barangkali ya," tutup dia. (RMA)
Baca Juga: Uji Coba VAR Resmi Diterapkan dalam Final Elite Pro Academy Liga 1 U-20 2023/2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...