CARITAU JAKARTA – Penulis Hamid Basyaib meluncurkan sebuah buku berjudul 'Membedah Pikiran Ganjar' sebagai bentuk apresiasi dirinya terhadap Bakal Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo. Peluncuran buku tersebut digelar di Perpustakaan Freedom Wisma Bakrie, Jakarta Selatan, Kamis (14/9/2023).
Baca Juga: Hari Ini Adu Gagasan Antikorupsi, KPK Pastikan Tiga Pasang Capres-Cawapres Hadir
Selain Hamid, kegiatan launching buku ini turut diramaikan oleh Butet Kartaredjasa (Budayawan), Once Mekel (Musisi), Poppy Ismalina (Ekonom Universitas Gajah Mada) dan beberapa tamu undangan lainnya. Adapun, Buku Membedah Pikiran Ganjar memiliki tebal 113 halaman yang dibagi dalam sembilan bab.
Hamid Basyaib menjelaskan, buku tersebut dihadirkan untuk melihat sisi menarik dari Ganjar Pranowo. Kata dia, pembaca bisa memahami ide dan gagasan Ganjar untuk bisa direalisasikan dalam pemerintahannya, jika terpilih sebagai Presiden Indonesia selanjutnya.
"Pertama, pemahaman tentang Indonesia dengan serba masalahnya. Lalu kalau bisa tentu saja dia mengatasi masalah-masalah itu, sebagaimana dipersepsikan sebagai masalah. Bagaimana dia mengatasinya selama lima tahun ke depan.
"Harusnya seorang Calon Presiden itu dinilai dan dipilih atas dasar itu, bukan hal yang lain. Sebenarnya, pesannya itu saja. Saya menawarkan pesan dalam buku itu, inilah kira-kira garis besar pemikiran Pak Ganjar," kata dia.
Selain itu, Hamid mengajak seluruh penulis lainnya untuk bisa menuliskan tentang Calon Presiden di Indonesia. Sebab, kata dia, hal tersebut bisa menyampaikan tekad yang diusung masing-masing Capres agar bisa dipahami masyarakat secara luas.
"Saya harap orang lain menulis tentang calon-calon lain. Supaya kelihatan, siapa yang lebih kuat gagasannya, lebih masuk akal, mungkin direalisasikan dalam pemerintahannya nanti.
"Sebab kalau tidak begitu, publik hanya mendengar pemaparan ide hanya waktu debat Capres yang hanya satu jam, untuk sekian kompetitor belum menimbangkan waktu pertanyaan moderator, pembawa acara dan sebagainya," terang dia.
Hamid juga menjelaskan, bahwa buku ini telah dibaca dan disetujui oleh Ganjar sebelumnya. Sementara untuk sumber dari buku ini, dia menyebut dirinya mendapatkan dari orang terdekat Ganjar dan beberapa sumber lainnya.
"Iyalah, sudah pasti, karena inikan buku dia. Saya yang menulisnya. Saya terangkan di dalam pengantar, jadi ide bapak saya lanjutkan, menurut logisnya. Yang tidak akan berlawanan pikirannya, karena saya kenal lama. Dan saya bercakap-cakap dengan dia, dengan orang dekatnya, membaca beritanya, membaca rilis dari Pemda Jateng. Kalau fotonya dari Pemda Jateng itu semua," paparnya.
Sementara itu, Butet Kartaredjasa menerangkan bahwa banyak sisi lain yang dari seorang Ganjar yang ditemukan dari buku tersebut. "Saya mengidolai penulis buku ini. Saya sengaja menyebut paman untuk meremajakan diri saya.
"Dari pemaparan buku ini, saya merasa kerdil, betapa selama ini saya ini cuman sok tahu tentang Ganjar. Bahwa banyak sisi kepemimpinannya yang harus gali lebih dalam," ungkap Butet. (RMA)
Baca Juga: Kritik Manuver Politik Kubu Ganjar-Anies, TKN: Tidak Mencerminkan Aspirasi Masyarakat
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...