CARITAU WUHAN - Tiongkok kembali memberlakukan lockdown di sejumlah wilayahnya, termasuk di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei akibat penyebaran virus korona.
Seperti diketahui, virus korona pertama kali merebak di Wuhan pada akhir 2019. Setelah kebijakan yang ketat, daerah tersebut berangsur pulih dari pandemi, sebelum terjadi kembali pada periode akhir-akhir ini.
Dikutip The Guardian, Wuhan memberlakukan lockdown setelah ditemukan 240 kasus korona selama 14 hari terakhir, serta 20 hingga 25 kasus baru pada minggu ini.
Imbasnya, pemerintah setempat memerintahkan lebih dari 800.000 orang di satu distrik untuk tinggal di rumah.
Adapun babi disebut-sebut menjadi biang kerok penyebaran virus corona meluas di Wuhan. Untuk itu, masyarakat diminta untuk menangguhkan penjualan daging babi di beberapa daerah.
"Pihak berwenang mengatakan satu kasus Corona telah dikaitkan dengan rantai pasokan daging babi lokal," tulis The Guardian.
Selain di Wuhan, daerah lainnya di Tiongkok diminta untuk melakukan kebijakan serupa.
Di Guangzhou, kota terbesar keempat di China pada hari Kamis (27/10/2022) lalu menutup lebih banyak jalan dan lingkungan lainnya, serta menahan orang-orang di rumah mereka karena dianggap berisiko tinggi akan penyebaran Virus Corona.
Di Xining, ibu kota provinsi Qinghai, unggahan media sosial menceritakan tentang kekurangan pangan dan inflasi harga untuk barang-barang penting. Pasalnya Otoritas Kesehatan di kota berpenduduk 2,5 juta orang itu berusaha menahan ancaman kembali Virus Corona setelah liburan Hari Nasional selama seminggu pada awal Oktober.
“Untuk mengurangi risiko penularan, beberapa toko sayur dan buah telah ditutup dan dikarantina,” ucap pejabat pemerintah setempat kepada media asal Inggris itu.
Adapun di Beijing, taman hiburan Universal Resort ditutup pada hari Rabu setelah dilaporkan satu pengunjung dinyatakan positif terkena Virus Corona.
Sedangkan di Zhengzhou, terjadi wabah di sebuah pabrik yang mempekerjakan sekitar 300.000 orang dan dikenal sebagai produsen iPhone terbesar di dunia. Namun, pihak perusahaan tidak merinci berapa banyak staf yang terkena dampak wabah itu.
“Saat ini, pekerjaan pencegahan epidemi di Zhengzhou terus berkembang, dan dampaknya dapat dikendalikan,” tulisnya kembali
Tiongkok telah berulang kali berupaya mengeluarkan kebijakan tanpa toleransi terhadap virus Corona, serta menerapkan apa yang dikatakan pihak berwenang sebagai langkah-langkah diperlukan untuk menahan virus. (RMA)
virus corona covid-19 pandemi covid-19 virus who tiongkok wuhan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...