CARITAU CHICAGO - Harga emas melemah pada akhir perdagangan Kamis (21/4/2022) atau Jumat pagi WIB sebagai dampak dari menguatnya US Dollar (USD) dan kenaikan yield obligasi. Konflik di Ukraina menahan emas sebagai aset safe haven jatuh lebih dalam.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, turun 0,38% menjadi ditutup pada USD1.948,20 per ounce.
Emas berjangka tergelincir 0,17% menjadi USD 1.955,60 pada Rabu (20/4/2022), setelah anjlok 1,4% menjadi USD1.959,00 pada Selasa (19/4/2022), dan meningkat 0,58% menjadi USD1.986,40 per ounce pada Senin (18/4/2022).
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp3.000 jadi Rp1,135 Juta Per Gram
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun kembali pada tren naik setelah jatuh dari tertinggi tiga tahun pada Rabu (20/4/2022). Imbal hasil obligasi AS telah menguat di atas ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan secara agresif menaikkan suku bunga.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada Kamis (21/4/2022) selama diskusi yang diselenggarakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington D.C., "pantas dalam pandangan saya untuk bergerak sedikit lebih cepat (pada kenaikan suku bunga)."
"Karena level kritis USD2.000 tidak tertembus, orang mungkin memutuskan untuk mengambil keuntungan...dan memindahkan dana ke ekuitas atau bahkan surat utang jangka pendek," direktur pelaksana GoldSilver Central Brian Lan mengatakan kepada Reuters.
"Emas akan terlihat berkonsolidasi dalam waktu dekat dan saat ini melakukannya di sekitar USD1.940-1.960 per ounce," imbuhnya.
Emas mendekati angka USD2.000 awal pekan ini, karena kekhawatiran seputar perang di Ukraina yang dipicu oleh invasi Rusia pada 24 Februari dan meningkatnya tekanan inflasi yang memberikan dorongan pada aset-aset safe-haven.
"Risiko geopolitik dan tekanan inflasi saat ini menjadi dua pendorong utama pasar emas. Kenaikan suku bunga Fed yang agresif sebesar 75 basis poin dapat menjadi peredam harga jangka pendek, sementara peningkatan inflasi karena guncangan pasokan dapat mengurangi dampak negatifnya," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis pada Kamis (21/2/2022) juga mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran awal AS di 184.000 dalam pekan yang berakhir 16 April, turun 2.000 dari minggu sebelumnya.
Seperti dikutip dari Antara, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 65 sen atau 2,57%, menjadi ditutup pada USD24,621 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun USD19,2 atau 1,95%, menjadi ditutup pada USD967,8 per ounce.(IRW)
Baca Juga: Hari ini Harga Emas Antam Turun Rp7.000 Menjadi Rp1.071.000 Per Gram
harga emas emas murni logam mulia emas batangan emas berjangka data pekerjaan as federal reserve usd
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...