CARITAU JAKARTA – Meski berat hati meninggalkan kampung halaman di usia 18 tahun, Farida Nurhan (39) hanya bermimpi punya penghasilan bagus dengan menjadi TKW di Hong Kong meski hanya menjadi asisten rumah tangga (ART). Kini penghasilannya justru wah, bukan hasil ART tapi sukses jadi YouTuber dengan pendapatan yang kabarnya mencapai Rp600 juta sebulan.
Farida Nurhan yang lahir pada 3 September 1982 di Lumajang Jawa Timur, dikenal sebagai konten kreator dan food vlogger. Ketenarannya memuncak sejak dua tahun lalu dan saat ini sudah memiliki 4,2 juta subcriber di channel YouTubenya ‘Farida Nurhan’ sesuai namanya.
Baca Juga: Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD DKI, YouTuber Hasan Janji Advokasi Kepentingan Masyarakat
Perempuan yang akrab disapa Rida ini mengaku memulai ‘karier’ sebagai YouTuber pada Juni 2016. Berawal saat anak semata wayangnya, Permesta Dhyaz Ris Putri Wibowo, meminta kamera dengan dalih memulai peruntungan sebagai YouTuber.
Kecintaan Rida pada sang anak membuatnya membelikan sebuah kamera meski tak paham apa itu YouTuber.
“Waktu itu aku sama sekali enggak ngerti YouTuber itu apa. Aku bukan orang yang aktif banget di sosial media. Nonton televisi saja hanya sekali-kali, itu pun sebelum tidur. Nah karena dia minta kamera, aku beliin yang bagus,” ujar Rida kepada caritau.com, beberapa waktu lalu.
Namun kamera baru ternyata banyak menganggur. Saban malam anaknya pulas tertidur di kamar dan sama sekali tak menggunakan kamera. Begitu pula di malam-malam selanjutnya. Bingung dengan kondisi, Farida pun bertanya kepada sang puteri kenapa tak lagi menyentuh kamera.
“Dia bilang ke aku mau fokus ujian dulu. Ya sudah aku tidak mungkin melarang,” ungkap Rida.
Tak rela membiarkan kamera terletak begitu saja, otak bisnis Farida ternyata bekerja. Dia mulai berpikir harus menggunakan kamera yang lumayan mahal tersebut, entah untuk apa.
Tanpa sedikit pun menguasai ilmu menggunakan kamera, Farida belajar dari nol dan mulai merekam semua kegiatannya untuk diunggah ke YouTube.
Pada bulan-bulan awal, tak ada perkembangan berarti di channel YouTubenya. Aktivitasnya tentu saja kurang memancing penonton untuk menonton.
Rida pun berkonsultasi kepada sang anak dan setelah itu mulai mendapat bayangan, apa yang harus dia lakukan agar Youtubenya menarik.
“Anakku bilang aku harus bikin sesuatu yang viral. Hah viral? Apalagi itu? Dijelasinlah. Nah anakku menyuruh bikin video Samyang Challenge,” katanya tersenyum.
Dugaan sang anak benar, video tersebut tembus 462 ribu penonton dan muncul 3.700 ribu likes.
“Itu titik baliknya. Nah setelah itu, aku rutin bikin konten masak. Kayaknya memang orang suka nonton yang masak-masak dan makan-makan, sambil belajar apa kemauan netizen. Aku belajar terus,” ujarnya.
Sampai saat ini, Ridha sudah membuat ratusan video. Farida hanya tertawa saat ditanya berapa video yang sudah dia unggah ke YouTube channelnya.
“Lupa. Wong banyak banget,” katanya.
Farida pada Channel YouTubenya memiliki tagline ‘Awur-Awur Emplok’ dalam bahasa Jawa yang berarti dicampur dan dimakan.
“Jargon itu aku dapat spontan saat bikin video. Eh terus berlanjut dan jadi ciri khas. Awur-awur Emplok itu artinya makananannya dicampur-campur dan kemudian diemplok atau dimakan,” jelas Farida sembari terbahak.
Video dengan penonton terbanyak di kanal YouTubenya berjudul ‘Pesta Bakso Terberingas Seindonesia’ #baksofenomenal #baksoviral yang diunggah pada 14 September 2019 dan pada Miinggu 2 Januari 2022 sudah ditonton sebanyak 16.163.764 kali.
Sebagai YouTuber, Farida mempunyai prinsip menjadi orang yang apa adanya. Dia tak ingin berbohohong apalagi menjadi orang lain hanya demi kepentingan konten. Termasuk untuk setiap makanan yang direview, Farida selalu mengedepankan prinsip kejujuran.
“Iya aku apa adanya saja. Yang dilihat di video, sama kayak yang asli. Aku ya makan beneran. Konsekuensinya badanku makin lebar. Hehehe… Satu lagi yang penting, proses syuting konten, aku bikin sebisa mungkin aku harus nyaman menjalaninya. Aku kerja dengan tim yang orang-orangnya aku kenal dekat. Itu sih salah satu pertimbangan kenapa aku belum mau masuk TV, soalnya aku canggung kalau di depan orang lain,” paparnya.
Ide menyambangi suatu tempat makan kuliner, rata-rata dia dapat dari komentar para penonton. Sebelum ke lokasi, tim Farida akan terlebih dahulu menghubungi pemilik tempat untuk meminta izin.
“Kita kalau datangi suatu tempat, kita bayar makanan sesuai pesanan. Tapi ada juga sih yang kemudian justru minta diendorse,” tuturnya.
Saat ditanya berapa penghasilannya tiap bulan dari YouTube, Farida menolak menjawab. Benarkah info yang beredar bahwa penghasilannya ditaksir lebih dari Rp600 juta sebulan?
Farida menolak menyebut nominal. Menurutnya, cukup dia yang tahu karena menghindari kesan pamer. Baginya, sudah cukup videonya saja yang menjadi konsumsi publik, sementara penghasilannya jangan.
“Jangan ditulis ya. Mohon maaf aku enggak mau bilang,” elaknya.
Kini Farida saat ditanya apa profesinya, dia dengan mantap pasti menjawab YouTuber.
Farida berprinsip setiap pekerjaan harus dijalani dengan tekun. Pengalaman hidup telah membuatnya bersikap seperti itu.
Farida kemudian mengenang bagaimana di usia yang masih 18 tahun dia dengan tegar meninggalkan rumah di Lumajang Jatim yang terletak di kaki Gunung Semeru sebelah selatan. Niatnya bulat menjadi TKW dan Hong Kong tujuan utama.
“Kepergiannku sebagai bukti kalau aku tidak mau hidup miskin lagi. Apalagi aku anak terakhir. Kalau di Jawa Timur, anak terakhir punya kewajiban untuk membahagiakan keluarga. Plus aku punya anak bayi,” tuturnya.
Saat melamar di salah satu agensi penyalur tenaga kerja, Farida sempat ditolak menjadi TKW. Pihak agensi mengatakan tubuh Farida terlalu kecil dan umurnya masih terlalu muda sehingga dianggap belum siap bekerja.
Namun Farida ngotot dan tak henti meyakinkan pihak agensi dengan mengatakan jika dia sudah memiliki anak.
Tak semua keinginan bisa segera tercapai, begitu juga dengan Farida yang harus bersabar menuju negeri tujuannya, dan terpaksa bekerja dulu di Singapura selama 11 bulan sebelum bertolak ke Hong Kong.
“Di Hong Kong aku kerja sebagai asisten rumah tangga mulai dari masak, jaga bayi dan segala macam kerjaan. Aku kerja dari pagi sampai jam 11 malam. Semuanya dikerjain,” ungkap Farida.
Meski sudah menjadi TKW di Hong Kong, Farida tetap tak melupakan kampung halamannya.Tekadnya sudah bulat untuk menabung dan suatu saat pulang ke Indonesia jika tabungannya sudah banyak.
Pada bulan-bulan awal dia di Hong Kong, Farida acap dibayangi wajah putrinya yang masih bayi.
“Kalau duka kayak capek kerja ya itu wajar. Soalnya dalam hidup manusia harus kerja. Tapi kalau ingat bayiku, itu yang bikin aku selalu nangis tiap malam waktu awal-awal di sana. Sampai suatu ketika, aku berpikir kalau aku enggak boleh sedih terus. Semua yang aku lakukan ini untuk membahagiakan anakku juga nantinya,” kenang Farida.
Farida pun kemudian bekerja serius seakan tak kenal lelah selama di Hong Kong.
Pada hari libur, alih-alih beristirahat, Farida berjualan rokok di Taman Victoria. Hasil berjualan rokok ditabung. Di negeri penuh kilauan lampu dan kemewahan itu, tak terlintas di kepalanya untuk hidup bermewah-mewah.
“Pikiranku saat itu, aku mau tabung sebanyak-banyaknya, pulang dan bahagiain anak,” imbuh Farida.
Roda waktu berjalan begitu cepat. Perjalanan Farida sebagai TKW berakhir pada 2007. Farida bimbang akan lanjut jadi TKW atau pulang ke Indonesia untuk memulai hidup baru.
Namun keputusan bulat diambil saat ayahnya berpulang. Farida pun mantap pulang. Keinginan mengunjungi makam sang ayah menjadi faktor utama, selain tentu kerinduan dengan sang buah hati.
Apalagi tabungan selama bekerja di Hong Kong dianggapnya sudah cukup untuk membuka usaha di Indonesia.
Setelah mencoba usaha di Lumajang untuk beberapa waktu, Rida memutuskan untuk kembali merantau dari kampung halaman menuju ibu kota pada tahun 2008.
Bagi Farida, Jakarta adalah kota yang harus ditaklukkan jika ingin berhasil dalam hidup.
“Aku harus kerja di luar kampung halaman. Niatnya di Jakarta mau buka warung karena aku bisa masak. Eh tapi malah sempat jadi pengusaha properti karena ketidaksengajaan,” terang Rida.
Pada akhir tahun 2009, dia memutar otak bagaimana caranya agar bisa survive bersama sang buah hati di tanah rantau. Waktu itu Farida menyewa sebuah apartemen di Jakarta dan membuat usaha kuliner kecil-kecilan bermodalkan tabungan yang dimiliki.
Namun lagi-lagi, jalan hidup berkata lain dan Farida memulai peruntungan dengan usaha properti.
Farida tertawa saat mengisahkan pengalaman saat kali pertama berjualan properti. Farida mengawali dengan mencatat nomor telepon dari pengiklan properti di koran.
”Agensinya kurang tanggung jawab. Keran bocor dan ac mati. Terus aku dapat ide, kenapa aku gak jadi property broker saja ya. Modal berani saja, spontan. Aku orangnya aktif banget, ya sudah aku coba. Otodidak saja. Aku naik dan turun ke lantai bawah untuk ngelihat iklan di koran yang ada di sekuriti. Nyatet terus tak tayangin ke internet,” tuturnya
Sebagi broker, Farida mempertemukan calon pembeli dengan pemilik properti. Bermodalkan kejujuran, Farida mampu menggaet ratusan konsumen property hingga jumlah properti yang dipasarkannya mencapai ratusan.
”Apartmenku di sekitaran Rasuna Said. Kerjanya waktu itu keluar masuk tower ini itu. Terus berkembang dari mulut ke mulut,” ungkapnya.
Kerja keras Farida memasarkan properti membuahkan hasil.
”Sekarang ini kalau kemana-mana aku sama anak. Pengalaman hidup aku kayak tidur cuma tiga sampai empat jam sehari, membentuk aku sampai sekarang,” tambah Farida.
Setelah sembilan tahun memiliki usaha menyewakan, menjual, membeli dan merenovasi apartemen, pada tahun 2018 Farida secara bulat memutuskan berhenti bisnis properti dan memulai karier sebagai YouTuber.
Farida kembali belajar dan bekerja keras agar pekerjaan yang dia tekuni sebagai Youtuber berhasil.
“Aku mau setiap yang aku lakuin itu total dan bertanggung jawab. Aku tidak pernah memikirkan hasil. Takutnya kalau aku merasa sukses itu malah membuat aku malas. Yang aku lakuin adalah menjalani hari ini sebaik mungkin. Sekarang aku enjoy jadi YouTuber,” pungkas Farida. (RIO)
Baca Juga: Anji Umumkan Berhenti Nyanyikan Lagu-Lagu DRIVE, Ini Alasannya
awur-awur emplok farida nurhan pesta bakso terberingas seindonesia youtuber farida nurhan youtuber
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...