CARITAU JAKARTA - Unggahan foto Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Kanada Justin Tredeau, dan Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan saat menggunakan batik disoroti YouTuber sekaligus influencer sayap kanan Inggris, Mahyar Tousi.
Dalam akun twitternya, Tousi mengomentari pakaian motif batik yang dikenakan para pimpinan negara tersebut. "Apa sih yang dikenakan para idiot ini," tulis Tousi dalam akun twitter pribadinya.
Baca Juga: Tanggapi Cuitan Andi Arief Ada Penghianat di KPP, PKS: Kami Tetap Solid dan Kokoh!
Kicauan tersebut pun viral, warganet Indonesia langsung menyerbu akun Tousi. Kewalahan, Tousi pun menghapus kicauannya tersebut.
"Orang sayap kanan Inggris menghapus cuitanya setelah dirujak karena mengejek endek/batik. Warganet Indonesia tetap tak terkalahkan," ujar Max Walden, Editor Election Watch menanggapi hilangnya tweet Tousi.
Selang beberapa waktu, Tousi me-posting thread klarifikasi. Dia mengaku dapat banyak ancaman, termasuk pembunuhan.
"Menyusul sejumlah ancaman pembunuhan, dan pesan dari warga negara Indonesia dan pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto ini yang diunggah di media sosial oleh banyak dari kita di Inggris yang telah menyebabkan pelanggaran di Indonesia," tulis Tousi mengawali klarifikasinya.
Dia menerangkan biasanya para politisi memanfaatkan budaya demi kepentingan mereka. Karena itu dia sama sekali tidak punya niat menyinggung.
"Kami biasanya menemukan politisi kami menjadi kaki tangan kelompok dan budaya untuk tujuan PR (public relation) ... ngeri dan berusaha keras. Tidak ada niat untuk menyinggung tradisi budaya mana pun. Kami akan mengkritik politisi bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk "berhubungan" dengan daerah tersebut," ujarnya.
"Semua budaya dan tradisi memiliki karakteristik uniknya masing-masing dan tidak boleh dihina secara acak, atau dimanfaatkan oleh politisi dan selebritas untuk tujuan mencari perhatian," lanjutnya.
Sayangnya karena tidak menyampaikan permintaan maaf, akun Tousi terus diserang netizen yang tidak terima batik Bali dihina. Namun pada akhirnya pria yang mengaku 'Cancelled by Iran' itu meminta maaf atas tweetnya.
"Sekali lagi, saya mohon maaf atas kesalahan yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya," tulis Tousi.
Meski begitu sepertinya netizen belum sepenuhnya menerima permohonan maaf Tousi. Terbukti tweet tersebut masih diserbu warganet.
Diketahui dalam gelaran KTT G20, sebuah foto yang memperlihatkan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Kanada Justin Tredeau, Presiden shoppingmode FIFA Gianni Infantino, Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab.
Dalam foto tersebut memperlihatkan, para pemimpin negara mengenakan pakaian batik khas Indonesia. (DID)
Baca Juga: Kocak! Warganet 'Sentil' Postingan Jokowi Soal Persiapan Pemilu
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024