CARITAU MAKASSAR – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol Nana Sujani optimis vaksinasi Covid-19 di Sulsel mencapai 70 persen hingga 31 Desember 2021.
Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menargetkan Sulsel agar mencapai vaksinasi Covid-19 sebanyak 70 persen. Untuk saat ini, vaksinasi di Sulsel sudah mencapai 68 persen.
Baca Juga: Antisipasi Peningkatan COVID-19, Dinkes Kota Bandung akan Vaksinasi Tenaga Kesehatan
"Vaksinasi sangat penting dalam mencegah kekebalan tubuh kita. Jadi untuk di Sulsel sampai saat ini kita sudah mencapai 68 persen. Jadi target dari pemerintah pusat di akhir tahun harus mencapai 70 persen. Tersisa waktu tiga hari. Berarti tinggal 2 persen," ungkap Kapolda usai meninjau Vaksinasi Covid-19 di SMKN 10 Sulsel, Selasa (28/12/2021).
Nana pun optimis jika hal itu bisa tercapai meskipun tersisa tiga hari lagi. Kata dia, Polda Sulsel dengan Forkopimda sudah bekerja keras. Malahan ia optimis bisa mencapai lebih dari 70 persen.
"Kita dengan Forkopimda di Sulsel dan Kabupaten, bisa kita pastikan 70 persen tercapai malahan lebih. Karena sampai saat ini masih banyak data manual kita yang belum diinput. Karena masih ada masalah proses input data dan validasi," katanya.
"Ini mungkin karena bertumpuk sehingga lambat. Saya yakin bukan 68 persen, tapi lebih dari itu. Mungkin karena jaringan, jadi data ini terdelay. Kami yakin 70 persen di akhir tahun kita akan melewati," jelasnya.
Kata dia, sampai saat ini di Sulsel masih ada orang terpapar Covid-19. Namun tiga hari terakhir jumlahnya sudah nihil.
"Ada 10 orang se-Sulsel (tertular), tapi tiga hari terakhir sudah tidak ada, tetapi terkadang naik lagi. Saya berharap masyarakat tetap terus menggelorakan protokol kesehatan yang ketat. Kita harus memperhatikan dan disiplin Prokes," katanya.
Terkait dengan malam tahun baru, saat ini Polda Sulsel dan unsur Forkopimda sedang melakukan operasi lilin 2021 dalam rangka pengamanan malam natal dan tahun baru.
"Kita bersyukur pelaksanaan natal berjalan dengan baik, ini pun tentunya berkat kerjasama kita semua antara Forkopimda dan masyarakat. Ke depan memang kita masih akan melaksanakan malam tahun baru," bebernya.
"Jadi berdasarkan Inmendgari nomor 66, jadi memang ada beberapa harus dikawal, sampai saat ini kita masih dalam suasana pandemi. Varian omicron sudah ada di Indonesia, penyebaran sangat cepat, kita sepakat meminta masyarakat sebaiknya di rumah saja dan tidak berfoya-foya pada saat malam tahun baru. Tidak perlu kita kemudian merayakan yang berlebihan. Ini masih suasana pandemi Covid-19 apalagi Omicron," tukasnya.
Kata dia, ada beberapa kegiatan ditiadakan seperti konvoi atau arak-arakan, kemudian untuk pesta kembang api, kegiatan lain seperti perayaan di hotel, kerumunan-kerumunan di alun-alun itu ditiadakan, sampai saat ini Polri tidak memberikan izin.
"Ini semuanya untuk masyarakat kita, kalau kita flash back ke tahun yang lalu. Ketika kita melaksanakan natal dan tahun baru itu terjadi gelombang pertama nah inilah kita melihat jangan sampai kemudian hal yang terjadi terulang kembali ini saya mengharapkan kepada masyarakat rayakan bersama keluarga di rumah tidak perlu turun ke jalan yang menimbulkan kerumunan," tandasnya. (KEK)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024