CARITAU JAKARTA - Pengamat Politik Jerry Masie menyoroti ikhwal munculnya hasil survei yang memajukan nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi kandidat Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) dalam kontestasi Pemilu 2024.

Adapun nama Cak Imin mulai muncul keranah publik, ditenggarai usai Partai Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan diri bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dipimpin oleh Gerindra dan PKB. 

Baca Juga: Prabowo Gibran Menang Telak di Kalsel, dr Sulaiman Umar Layak Duduki Kursi Menteri

Munculnya nama Cak Imin dipasangkan dengan Ganjar dalam kontestasi Pilpres 2024 lantaran sejumlah pihak dan juga lembaga survei menilai dengan bergabungnya Golkar dan PAN ke dalam KKIR ditenggarai akan menambah berat posisi Cak Imin untuk mendampingi Prabowo sebagai Cawapres 2024. 

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) itu menilai, saat ini posisi Cak Imin bisa saja beralih masuk menjadi Cawapres Ganjar buntut sikap PAN dan Golkar yang belum lama ini telah mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). 

Jerry mengatakan, Cak Imin bisa saja secara senyap melakukan manufer politik lantaran menilai posisinya saat ini telah terancam gagal menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2024. 

Terancamnya, posisi Cak Imin menjadi Cawapres Prabowo, lantaran Golkar dan PAN kemungkinan juga menawarkan dua kandidat Cawapresnya kepada Gerindra yakni Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka. 

"Jadi gini ya menurut saya, Itu kalau Cak Imin tidak jadi Cawapres, saya udah bilang lalu di media media mainstream juga kalau dia nanti tidak jadi untuk diusung menjadi pasangannya Prabowo dia bisa ngambek ngambek dia, nanti dia bisa afiliasi ke Ganjar," kata Jerry saat di hubungi, Minggu (27/8/2023). 

Dirinya melihat, manufer Cak Imin yang mulai menjalin komunikasi serta pertemuan dengan Ganjar dan Puan merupakan bentuk stategi politik untuk merebut hati sosok Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Nah jadi yang sekarang itu sebetulnya adalah politik merayu gitu rayuan politik ya kan rayuan gombal ya kan rayuan gombal Cak Imin gitu ya," ungkap Jerry. 

Disisi lain, menurut Jefry, rayuan gombal dari Cak Imin juga cukup diperhitungkan lantaran PKB merupakan partai yang ditenggarai telah memiliki basis massa berlatarbelakang Islam yakni organisasi Nahdiyyin. 

"Iya jadi rayuan gombal, jadi kalau menurut saya itu sekarang ini masih rayuan gombal Cak Imin untuk bisa merebut hati atau Rayuan Cak Imin nantinya bisa jadi meruntuhkan tembok PDIP untuk mendampingi Ganjar di Pilpres," terangnya.  

Kendati demikian, Jerry melihat, dalam rangka untuk merebut Ganjar dan PDIP, Cak Imin juga harus bersaing dengan Ketua Badan Pemilu (Bapilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno yang juga ditenggarai sebagai sosok yang cocok untuk mendamping Ganjar. 

Hal itu lantaran menurut Jerry, Sandiaga Uno adalah sosok pengusaha yang ditengarai telah memiliki cukup amunisi logistik untuk membantu Ganjar memenangkan kontestasi Pilpres 2024 

"Jadi tantangan di Ganjar itu Itu ada namanya Sandiaga Uno. Ya kan? Nah bisa jadi. Gabung ke Kubunya Ganjar PDIP, lalu nanti keluarlah PPP, cabut itu PPP, entah nanti dia ke koalisi Nasdem atau nanti juga dia kembali ke koalisi Prabowo," ujar Jerry.

Ia menambahkan, keterbutuhan logisistik menjadi panglima dalam menentukan kandidat Cawapres lantaran biaya politik untuk menjadi pasangan di Pilpres mendatang bakal memakan biaya yang cukup besar. 

"Jadi memang saat ini lagi menarik politik saat ini. Mau siapapun nanti misal Prabowo-Cak Imin Prabowo-Airlangga, atau nanti Ganjar-Cak Imin ya semua itu kalau saya bilang yang akan jadi itu yang mau menanggung logistiknya, jadi itu tergantung logistik," tandas Jerry. (GIB/DID)

Baca Juga: Bawaslu RI Temukan 2.143 TPS dengan Pemilih Nyoblos Lebih dari Satu Kali