CARITAU MAKASSAR - Bakal Calon Presiden dari Partai Nasdem, Anies Rasyid Baswedan berpesan kepada relawan untuk tetap menjaga stamina. Hal itu disampaikan saat hendak meninggalkan Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Ketika menjadi orang terakhir yang menjabat tangan Anies Rasyid Baswedan (ABW) sebelum naik pesawat dan terbang ke Solo, beliau berpesan, Ramli jaga stamina, jalan kita masih panjang," ungkap Anies kepada Ketua Umum Konfederasi Relawan Nasional Anies Baswedan.

Baca Juga: Pascadebat Capres, Survei LSI Denny JA Tempatkan Prabowo Urutan Teratas

Kata Ramli, Hal itu pun disampaikan dirinya ke kawan-kawan pimpinan relawan ketika semua pimpinan relawan diundang bertemu khusus sekitar pukul 00.00 di Macora Ball Room Hotel Phinisi.

Tempat mewah yang sesungguhnya gratis karena sebelumnya digunakan Partai Nasdem bertemu tokoh-tokoh masyarakat Sulsel.

"Jaga stamina, jaga kekompakan, anggap relawan lain sebagai kawan seiring, bukan kompetitor, jalan kita masih panjang, masih ada 14 bulan ke depan yang membutuhkan konsentrasi penuh," kata Anies kala itu.

Anies pun begitu bangga dengan pergerakan relawan di Sulsel. "Memang Sulsel ini negeri para pemberani, relawannya sungguh militan," sambung ABW.

Baca juga: Disebut Curi Start Kampanye di Sulsel, Anies Baswedan: Setiap Warga Negara Berhak Berkumpul

Meskipun hanya 23 jam di Sulsel, Anies Rasyid Baswedan atau ABW betul-betul mendapat respon luar biasa dari warga Sulsel.

Diperkirakan ada lebih 100 ribu warga Sulsel yang bertemu Anies Rasyid Baswedan pada 9 kegiatan yang tersaji atau 10 jika penjemputan di bandara juga terhitung.

Tak ada mobilisasi massa, tak ada bus yang membawa warga dari luar daerah, tak ada konvoi dan iring-iringan dari luar kota apalagi uang bensin dan uang makan.

"Bahkan, tak ada amplop yang dibagikan bahkan tak ada kaos yang disebarkan, semua terjadi secara alami bahkan sebagian kegiatan dilaksanakan secara terbatas," jelas Ramli. 

Kata Ramli, Empang Panaikang menjadi saksi bagaimana relawan Sulsel begitu tertib dan militan, dibatasi 2.000 peserta dan diumumkan bahwa hanya yang menggunakan ID Card yang boleh masuk, relawan yang datang pun adalah yang terdaftar dan hampir seluruh yang terdaftar datang.

Sehingga, kata dia, relawan yang hadir di Empang Panaikang memang kurang lebih 2.000 orang, tak ada uang transportasi, tak ada pembagian kaos dan hanya disiapkan bus dari area parkir ke lokasi untung mengatasi kemacetan.

Meskipun fokus kegiatan dibagi tiga dalam waktu yang berentetan, relawan tetap membludak di semua tempat. Anies Baswedan selalu saja kesulitan bergerak karena begitu banyak massa yang berebut bersalaman dan berfoto.

Baca juga: Pengawal Anies Diduga Lecehkan Seorang Jurnalis di Makassar, Penanggungjawab Kegiatan Bilang Begini

"Kami merasa beruntung punya bakal calon presiden yang usianya masih relatif muda karena terlihat betul stamina yang terjaga, meskipun pukul 01.00 masih tersenyum bersama kami dengan rentetan panjang kegiatan ditambah serbuan massa yang sangat deras, Anies tetap bisa berangkat ke Maros dan Pangkep subuh hari," bebernya.

Masih pagi buta, Anies sudah diserbu di salah satu toko roti Maros. Di Pangkep, Anies terkesima dengan masyarakat yang membludak, lapangan yang begitu luas, jalan aspal yang lebar dan luas, nyaris tak terlihat rumput dan aspal sedikitpun. 

Masyarakat betul-betul begitu antusias ingin bertemu Anies meskipun mungkin berjabat tangan pun sulit karena begitu banyak orang yang hadir.

"Melihat antusiasme masyarakat atas kehadiran Anies Baswedan dan gerakan relawan yang begitu militan, kami yakin sepenuhnya bahwa partai-partai pengusung ABW akan mendapatkan keuntungan berlipat ganda pada pemilu 2024 kelak. Sebagai mantan kader Partai pada empat partai berbeda, saya tahu betul betapa besar dana yang harus dikeluarkan parpol untuk mengumpulkan massa, namun magnet Anies Baswedan terbukti secara nyata mampu menurunkan biaya operasional pertemuan besar partai politik," tandasnya. (KEK) 

Baca Juga: Penerimaan Logistik Pemilu 2024 di Semarang