CARITAU MAKASSAR - Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Polri, Komjen Pol Fadil Imran memastikan pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap proses rekapitulasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hal itu diungkapkan Komjen Pol Fadil Imran saat diwawancarai awak media usai membuka Rakernis Baharkam di Hotel The Rinra Makassar, Selasa (5/3/2024).
Baca Juga: Rahmat Bagja: Mohon Maaf Jika dalam Kepemimpinan Bawaslu Ada Salah
"Pengamanan di KPU RI sampai saat ini berjalan dengan aman, lancar, kondusif, dan kami akan mengawal ini sampai tuntas," tegasnya.
Terkait hasil evaluasi dari Mabes Polri terkait pelaksanaan pemilu, Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengaku sejauh ini kondusif.
"Jika ada perkembangan situasi pasti kita akan menyesuaikan," tandasnya.
Diketahui, Ribuan massa aksi yang tergabung dalam Front Nasional Perlawanan Rakyat (FNPR) dan Gerakan Rakyat Tolak Pilpres Curang, menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (05/03/1024).
Dalam aksinya, ribuan massa aksi itu mendesak anggota parlemen di Senayan untuk menggunakan hak angket sebagai sarana kritik oto kritik terhadap konstelasi politik nasional khususnya soal dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Berdasarkan pantauan caritau.com di lokasi sekitar pukul 15.05 WIB, ribuan masa aksi masih bertahan melakukan demonstrasi didepan gedung DPR RI. Nampak ribuan massa itu terdiri dari kelompok masyarakat dari berbagai elemen.
Adapun kedatangan ribuan massa aksi di depan gedung DPR RI itu dilengkapi dengan sejumlah baliho serta banner yang berisi poin-poin tuntutan terhadap DPR RI.
Tak hanya itu, kedatangan massa aksi juga di lengkapi dengan tiga mobil pengeras suara atau mobil komando. Diketahui aksi masa itu juga bertepatan dengan kegiatan rapat paripurna DPR RI yang sudah berjalan sejak pagi hari.
"Kawan-kawan tepat hari ini kita kembali lagi ke tempat ini (gedung DPR RI) untuk kembali mendesak DPR RI segera gunakan hak angket usut tuntas pemilu curang, setuju kawan-kawan," pekik orator diatas mobil komando.
"Sepakat, hidup rakyat, hidup rakyat, usut tuntas dugaan pemilu curang," teriak ribuan massa aksi seraya serempak.
Selain mendesak anggota DPR RI menggunakan hak angket, ribuan massa aksi juga turut mendesak Joko Widodo mundur dari kursi jabatan nya sebagai Presiden RI.
Dalam aksinya, ribuan massa aksi mengganggap Jokowi gagal untuk mensejahterakan masyarakat. Hal itu tak terlepas dari masalah yang timbul saat ini yakni soal kondisi melonjaknya harga bahan bahan pokok pasca kegiatan perhelatan pemilu 2024.
Selain itu, massa aksi juga turut menolak wacana dari pemerintah
yang ditenggarai ingin menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Massa menilai, keputusan itu akan semakin membebankan rakyat dan lantaran akan berdampak semakin meningkatnya harga bahan bahan pokok.
"Kawan kawan, masih semangat berjuang, masing semangat kita berjuang? Mari kita tolak kenaikan sembako, tolak wacana kenaikan harga BBM. Kalo BBM naik dan sembako naik, rakyat sengsara," teriak Orator.
"Setuju, hidup rakyat, hidup rakyat," sambut ribuan massa aksi sambil
mengepal tangan. (KEK/GIB)
Baca Juga: PKS Jajaki Komunikasi Khofifah untuk Pilkada Jatim
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...