CARITAU BERLIN -- Kanselir Jerman Olaf Scholz mengkritik pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa AS mungkin tidak melindungi sekutu NATO yang tidak mengeluarkan cukup dana untuk pertahanan dari potensi invasi Rusia.
"Setiap upaya menisbikan jaminan bantuan NATO adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan berbahaya serta hanya menguntungkan Rusia. Tidak seorang pun diperbolehkan bermain-main atau berurusan dengan keamanan Eropa," kata Scholz dalam konferensi pers gabungan di Berlin dengan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, Senin (12/2/2024).
"Janji NATO untuk memberikan perlindungan berlaku tanpa batasan. Semua untuk satu. Satu untuk semua," tegasnya, dengan mengacu pada isi Pasal 5 Piagam PBB.
Pernyataan Trump disampaikan pada Sabtu (10/2), dalam sebuah konsolidasi politik di negara bagian South Carolina.
Trump, yang kemungkinan besar akan menjadi calon dari Partai Republik dalam pemilihan presiden AS tahun ini, mengatakan bahwa selama masa jabatannya, dia memperingatkan sekutu NATO bahwa dia "akan mendorong" Rusia "untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan" terhadap negara-negara yang "menunggak" belanja pertahanannya.
Sembari menyoroti pernyataan Trump tentang NATO, Tusk mengatakan bahwa "kita tidak perlu menganggap pernyataan apa pun terlalu serius, tetapi kita harus melakukan apa pun yang kita bisa untuk memastikan bahwa kerja sama transatlantik tetap menjadi landasan keamanan kita."
"Tidak ada alternatif yang baik untuk kerja sama yang erat dan baik di bidang ini antara negara-negara anggota NATO Eropa dan AS," tambah Tusk seperti dilansir Antara dari Anadolu.
Selama masa jabatannya sebagai presiden AS, hubungan Trump dengan NATO diketahui menghadapi banyak tantangan, di mana Trump dilaporkan berusaha secara samar agar AS dapat meninggalkan aliansi yang sudah lama ada tersebut. (DIM)