CARITAU HIROSHIMA - Orang-orang di Jepang, khususnya di Hiroshima mempringati 78 tahun pasca tragedi kelam di negeri mereka, Bom Hiroshima. Diketahui, peristiwa yang didalangi oleh pesawat Perang Amerika Serikat itu memakan 140 ribu korban jiwa.
Orang-orang berkumpul di Taman Peringatan Perdamaian kota untuk menghormati para korban di dini hari.
Baca Juga: Enam Orang Masih Dinyatakan Hilang dalam Peristiwa Ambruknya Jembatan Baltimore
Seorang wanita yang berusia dua tahun ketika bom dijatuhkan berkata, "Saya telah datang ke sini selama beberapa dekade untuk memberikan penghormatan kepada kerabat saya yang telah meninggal. Saya sudah tua dan saya bertanya-tanya berapa kali lagi saya ' akan bisa datang," ungkap dia, dikutip NHK World, Minggu (6/8/2023).
“Saya datang ke sini setiap tahun bersama keluarga untuk memberi tahu anak-anak saya bahwa ulang tahun ini sangat berarti,” kata pria berusia 41 tahun itu," sambung dia.
Hiroshima terdiam pada pukul 8:15 pagi pada hari Minggu pagi, tepat saat bom meledak pada tanggal 6 Agustus 1945. Sinar panas, radiasi dan gelombang ledakan dari pengeboman menghancurkan kota tersebut, menewaskan sekitar 140.000 orang pada akhir tahun itu. Meski banyak yang selamat, mereka harus menderita kanker dan penyakit lain yang berhubungan dengan paparan radiasi.
Sekitar 50.000 orang menghadiri upacara tahun ini. Beberapa kursi dibuka untuk umum untuk pertama kalinya dalam empat tahun, karena tindakan pencegahan virus corona telah dilonggarkan.
Walikota Hiroshima Matsui Kazumi menempatkan daftar nama 339.227 korban di sebuah cenotaph. Ini termasuk 5.320 orang yang telah meninggal atau yang kematiannya telah dikonfirmasi selama setahun terakhir.
Dalam deklarasi perdamaiannya, walikota mencatat bahwa para pemimpin G7 menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai dunia tanpa senjata nuklir ketika mereka berkumpul di kotanya pada bulan Mei.
Namun dia menunjukkan bahwa para pemimpin itu juga mengatakan bahwa kebijakan keamanan mereka didasarkan pada pemahaman bahwa, selama mereka ada, senjata nuklir harus digunakan untuk tujuan defensif.
"Para pemimpin di seluruh dunia harus menghadapi kenyataan bahwa ancaman nuklir yang sekarang disuarakan oleh pembuat kebijakan tertentu mengungkapkan kebodohan teori pencegahan nuklir. Mereka harus segera mengambil langkah konkret untuk membawa kita dari masa kini yang berbahaya menuju dunia ideal kita."
Matsui juga mengatakan Jepang harus segera bergabung dengan Traktat Pelarangan Senjata Nuklir. Kekuatan nuklir seperti AS dan Rusia tidak mendukung perjanjian itu. Jepang dan negara lain yang mengandalkan mereka untuk pencegahan juga belum menandatanganinya.
Perdana Menteri Kishida Fumio mengatakan Jepang berkomitmen untuk mengejar dunia tanpa senjata nuklir, terlepas dari tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan keamanan.
"Hari ini, jalan menuju tujuan kita menjadi semakin sulit, karena komunitas internasional menjadi semakin terpecah tentang bagaimana memajukan pelucutan senjata nuklir dan Rusia mengancam untuk menggunakan senjata nuklir. Tapi itu yang lebih penting, saat ini bagi kita untuk membangun kembali momentum internasional menuju dunia tanpa senjata nuklir," ucapnya. (RMA)
Baca Juga: Terjadi Lagi di Jepang, Dua Pesawat Tabrakan di Bandara New Chitose Hokkaido
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...