CARITAU SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggerakkan perekonomian dengan mempermudah pemasaran produk UMKM dan toko kelontong melalui sistem elektronik atau e-commerce Pemberdayaan lan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo (Peken).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pedagang yang tergabung E-Peken tercatat 2.306 orang dari kelompok binaan pemkot kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan non MBR.
Baca Juga: Pemprov DKI Pastikan Pengelolaan Rusun Pascapandemi Covid-19 Tetap Optimal
"Dari binaan MBR ini adalah warga yang mendapat pelatihan dan lolos kurasi, ada pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK), toko kelontong, UMKM. Inilah tugas pemerintah bersama DPRD Kota Surabaya untuk membantu kepentingan masyarakat, yakni memasarkan atau menjual produk berbasis online dengan jangkauan yang lebih luas," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Senin (6/6/2022).
Rinciannya 864 UMKM kategori MBR, 277 UMKM non MBR, 642 pedagang Toko Kelontong kategori MBR, 234 pedagang Toko Kelontong non MBR, 203 Sentra Wisata Kuliner (SWK) kategori MBR, 86 pedagang SWK non MBR.
Eri mengatakan E-Peken Surabaya merupakan mitra daring Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) pada Bela (Belanja Langsung) Pengadaan yang menawarkan kemudahan belanja pemerintah serta mendorong pertumbuhan UMKM.
Wali Kota Surabaya yang akrab dipanggil Cak Eri ini menjelaskan awal launching E-Peken Surabaya pada 31 Oktober 2021, pemkot mewajibkan seluruh ASN untuk memindahkan kebiasaan belanjanya ke E-Peken Surabaya.
“Hasilnya pada proses transaksi bulan Juli-Desember 2021 mencapai Rp4,8 Miliar,” katanya.
Selanjutnya memasuki 2022 pemkot memperluas jangkauan E-Peken Surabaya, yakni masyarakat umum bisa melakukan transaksi. Sehingga capaian tahun 2022 sampai bulan Mei, transaksi mencapai Rp11,4 Miliar
"Artinya terdapat kenaikan transaksi sebanyak 133 persen. Pengguna E-Peken Surabaya di antaranya adalah 12.770 ASN dan 4.412 masyarakat umum. E-Peken Surabaya ini kami buka tidak hanya untuk ASN saja, melainkan untuk semua masyarakat. Harapannya agar ikut mendukung pemulihan ekonomi bagi warga dan Kota Surabaya," papar Cak Eri
Pemkot juga telah bekerjasama dengan e-commerce lainnya, seperti Tokopedia dan Gojek. Strategi ini dipilih untuk menarik minat masyarakat membeli di E-Peken Surabaya. Pemkot juga menjalin kerjasama dengan beberapa CSR yang membantu untuk melakukan pendampingan dengan menata transaksi jual beli.
"Baik pengiriman atau produk yang dijual juga terdapat diskon dan semuanya sudah berjalan. Bahkan, kuliner di SWK juga tidak kalah rasanya dengan masakan di restoran. Demikian juga dengan harga yang ikut bersaing dengan toko modern, hingga produk UMKM yang sudah tembus pasar internasional," jelasnya.
Menanggapi keluhan dari para pengguna E-Peken Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan bahwa para pembeli bisa langsung melakukan transaksi dengan membuka https://peken.surabaya.go.id/.
"Keluhan itu muncul karena kita mengubah sebuah kebiasaan, pasti ada keluhan atau kekurangan. Pemkot Surabaya pasti akan memperbaiki, karena kepuasan masyarakat adalah keberhasilan kita," ungkap Cak Eri.(HAP)
Baca Juga: Delapan Negara Ikuti Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival 2023
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...