CARITAU WASHINGTON – Rusia mungkin gagal membayar (default) utangnya setelah sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya atas invasinya ke Ukraina, namun hal itu tidak akan memicu krisis keuangan global.
Hal itu disampaikan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva pada Minggu waktu setempat (13/3/2022).
Baca Juga: Menkeu Rekomendasikan Bank Dunia dan IMF Pertahankan Momentum Reformasi
"Untuk saat ini, tidak," jawabnya.
Total eksposur bank-bank ke Rusia berjumlah sekitar USD120 miliar, jumlah yang meskipun tidak signifikan dan dinilai ‘tidak relevan secara sistemik’.
Apakah Rusia dapat mengakses USD1,4 miliar dana darurat IMF yang disetujui untuk Ukraina pekan lalu jika Moskow memenangkan perang dan mengangkat pemerintahan baru?
Georgieva mengatakan bahwa dana tersebut ada di rekening khusus yang hanya dapat diakses oleh Pemerintah Ukraina.
IMF pada 2021 memblokir akses ke dana Afghanistan oleh Taliban setelah mereka menguasai pemerintah dengan alasan kurangnya kejelasan atas pengakuan penguasa Taliban dalam komunitas internasional.
Georgieva pekan lalu mengatakan, IMF akan menurunkan perkiraan sebelumnya untuk pertumbuhan ekonomi global 4,4% pada 2022 sebagai akibat dari perang, tetapi mengatakan lintasan keseluruhan tetap positif.
“Pertumbuhan tetap kuat di negara-negara seperti Amerika Serikat yang cepat pulih dari pandemi COVID-19,” katanya kepada CBS.
Namun dampak paling parah dalam hal kenaikan harga-harga komoditas dan inflasi, berpotensi menyebabkan kelaparan dan kerawanan pangan di beberapa bagian Afrika. (HAP)
Baca Juga: IMF: Ekonomi Indonesia Stabil dan Jauh di Atas Rata-Rata Pertumbuhan Dunia
Akademisi Unhas: Andalan Hati Punya Rekam Jejak Ku...
Sudah Dirasakan Maysarakat, Ini Sederet Bukti Kine...
Komitmen Prabowo dalam Memulihkan UMKM dan Ketahan...
Cawagub 02 Fatmawati Rusdi Dinobatkan Sebagai Pere...
DKPP Lantik 228 Tim Pemeriksa Daerah untuk Pilkada...