Hujan Awet, Peneliti BRIN Ungkap Fenomena Cuaca yang Sangat Langka
Rabu, 01 Mar 2023 17.00 WIB
Rabu, 01 Mar 2023 17.00 WIB
Masyarakat melintas zabra cros di Jalan. MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023).
Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkapkan dua faktor penting pemicu hujan masih kukuh mengguyur RI di awal Maret. Yakni, Lonjakan Lintas Utara Khatulistiwa atau Cross Equatorial Northly Surges (CENS) dan Vorteks Borneo atau badai.
Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkapkan dua faktor penting pemicu hujan masih kukuh mengguyur RI di awal Maret. Yakni, Lonjakan Lintas Utara Khatulistiwa atau Cross Equatorial Northly Surges (CENS) dan Vorteks Borneo atau badai.
Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkapkan dua faktor penting pemicu hujan masih kukuh mengguyur RI di awal Maret. Yakni, Lonjakan Lintas Utara Khatulistiwa atau Cross Equatorial Northly Surges (CENS) dan Vorteks Borneo atau badai.
Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkapkan dua faktor penting pemicu hujan masih kukuh mengguyur RI di awal Maret. Yakni, Lonjakan Lintas Utara Khatulistiwa atau Cross Equatorial Northly Surges (CENS) dan Vorteks Borneo atau badai.
Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkapkan dua faktor penting pemicu hujan masih kukuh mengguyur RI di awal Maret. Yakni, Lonjakan Lintas Utara Khatulistiwa atau Cross Equatorial Northly Surges (CENS) dan Vorteks Borneo atau badai.
Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkapkan dua faktor penting pemicu hujan masih kukuh mengguyur RI di awal Maret. Yakni, Lonjakan Lintas Utara Khatulistiwa atau Cross Equatorial Northly Surges (CENS) dan Vorteks Borneo atau badai.
Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkapkan dua faktor penting pemicu hujan masih kukuh mengguyur RI di awal Maret. Yakni, Lonjakan Lintas Utara Khatulistiwa atau Cross Equatorial Northly Surges (CENS) dan Vorteks Borneo atau badai.
CARITAU JAKARTA - Masyarakat melintas zabra cros di Jalan. MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023). Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkapkan dua faktor penting pemicu hujan masih kukuh mengguyur RI di awal Maret. Yakni, Lonjakan Lintas Utara Khatulistiwa atau Cross Equatorial Northly Surges (CENS) dan Vorteks Borneo atau badai. (CARITAU - MUNZIR)
cuaca ekstrem
brin
jakarta