CARITAU JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) mengungkapkan, untuk mengakomodir hak pilih bagi para santri dan santriwati dalam rangka menyambut kontestasi Pemilu 2024, KPU RI bakal menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus untuk para santri diluar area dari lingkungan pondok pesantren.
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari menyebut, bahwa penempatan TPS diluar area lingkungan pondok pesantren tersebut dilakukan guna mencegah pandangan-pandangan negatif seperti upaya mobilisasi politik yang ditenggarai seringkali dapat muncul di lingkungan pesantren ketika mendekati momentum kontestasi Pemilu 2024.
Baca Juga: Bamsoet Persilahkan Kalau Jokowi Ingin Merapat ke Golkar
Salah satunya, lanjut dia, yakni mengenai upaya mobalisasi politik yang disinyalir dapat dilakukan para pimpinan pondok pesantren agar para santri dan santriwatinya memakai hak pilihnya untuk kepentingan pribadinya dalam rangka memenangkan kontestasi Pemilu 2024.
"Khusus untuk pesantren begini, kita ini ingin memfasilitasi, tapi juga bagaimana caranya menghindari tujuan seolah-olah santri dan santriwati itu (dapat digunakan) dimobilisasi untuk memilih kyainya," kata Hasyim dalam kegiatan rapat pleno terbuka hasil rekapitulasi di Ruang Rapat Kantor KPU, Selasa (18/4/2023).
Hasyim menjelaskan, tujuan menempatkan TPS khusus diluar area Pesantren itu dilakukan KPU RI agar mencegah upaya-upaya kegiatan politik pragmatis menjelang hari pemilihan kontestasi Pemilu 2024. Oleh karena itu, menurut Hasyim, penting bagi KPU RI untuk membuat TPS diluar pagar pondok pesantren yang lokasinya berbaur
dengan TPS masyarakat umumnya.
"Jadi sebisa mungkin di taro di luar pagarnya pondok, supaya apa? Supaya ngurang-ngurangi tujuan, ngurang-ngurangi penilaian yang negatif, nanti misalkan sudah milih semua, kena tujuan itu, dapat rekomendasi Bawaslu, PSU, kan repot lagi, mulai dari awal," ujar Hasyim.
Hasyim mengatakan, untuk menghindari situasi yang tidak diinginkan, pesantren-pesantren dan santri-santri tetap dilayani dan disiapkan TPS di lokasi khusus yang jaraknya nya cukup jauh dari area pesantren. Hal itu dilakukan, lanjut Hasyim, dalam rangka melakukan upaya mitigasi dari kegiatan mobalisasi politik ataupun fitnah-fitnah yang bakal muncul dalam setiap momentum Pemilu ataupun Pilkada.
"0enempatannya tidak di dalam lingkungan temboknya pondok. Tapi ya di seberangnya tembok pondok, berbaur dengan TPS warga tapi dengan kode khsusus, di tps lokasi itu nanti juga kodenya angka, dalam rangka mencari kebaikan bersama, menghindari fitnah-fitnah dari Pemilu ke Pemilu dari Pilkada ke Pilkada," ujar Hasyim.
Lebih jauh, Hasyim menambahkan, bahwa KPU RI selaku lembaga penyelenggara Pemilu tidak pernah mempermasalahkan terkait siapa yang akan dipilih oleh para santri.Namun, disatu sisi Hasyim menilai, upaya pencegahan dilakukan KPU RI untuk menghindari permasalahan baru yang akan muncul dalam kontestasi Pemilu 2024
nanti.
"Jadi di KPU tidak ada urusan santri mau milih siapa, tapi begitu ada persepsi itu menjadi kerepotan semua," kata Hasyim.
"yang lebih repot lagi kalo satu pondok orientasi politiknya beda-beda kasian santrinya jadi itu rebutan para kyai dan gus-gus di dalam pondok yang repot terutama di kabupaten-kabupaten yang disitu banyak pesantrennya," kata Hasyim.
"Jadi di kpu tidak ada urusan santri-santri mau milih siapa, tapi begitu ada persepsi itu menjadi kerepotan semua," tandas Hasyim. (GIB/DID)
Baca Juga: Temui Massa Aksi, Komisioner KPU Sulsel Bilang Begini!
mobilisasi politik sanrti pondok pesantren tps khusus santri kpu pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...