CARITAU DOHA - Timnas Palestina yang berlaga di Piala Asia AFC Qatar 2023 berharap dapat membawa kehormatan bagi negaranya yang dilanda konflik berkepanjangan —terkhusus di Gaza— dengan Israel. Ini merupakan penampilan ketiga Palestina di kompetisi empat tahunan itu sejak pertama kali mereka lolos di tahun 2015.
“Bagi kami, pesan yang ingin kami sampaikan melalui sepak bola adalah lolos ke putaran kedua karena Palestina dan rakyatnya ingin hidup. Inilah yang bisa kami tawarkan,” kata gelandang Oday Kharoub kepada Reuters, sebagaimana ditulis Aljazeera.
Baca Juga: Pemimpin Hamas Ismael Haniyeh Dibunuh di Teheran, Israel Dituding Sebagai Pelaku
Timnas Palestina akan mengawali kiprah mereka di kompetisi empat tahunan itu melawan Iran, Minggu (14/1/2024), diikuti Uni Emirat Arab dan Hongkong. Mereka menargetkan lolos ke babak gugur.
Israel melancarkan kampanyenya di Gaza setelah terjadi serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober oleh militan Hamas di mana para pejabat Israel mengatakan 1.200 orang tewas, sebagian besar warga sipil, dan 240 orang disandera saat kembali ke Gaza.
Sementara, Israel telah membunuh lebih dari 23 ribu dalam serangannya yang sudah berlangsung lebih dari tiga bulan.
Kharoub mengatakan sulit bagi para pemain, terutama mereka yang memiliki keluarga di Gaza, untuk fokus pada latihan ketika mata mereka terpaku pada berita di sela-sela sesi, dan terus mengikuti apa yang terjadi di kampung halaman.
“Hati kami bersama mereka dan kami hanya bisa berdoa untuk mereka,” kata Kharoub.
“Insya Allah kami bisa membahagiakan mereka meski hanya sedikit dengan lolos ke babak selanjutnya. Ini ambisi kami." sambung dia.
Bek Mousa Farawi mengatakan mereka telah menguatkan diri untuk bermain dengan semangat tinggi meskipun situasi di Gaza.
“Grup yang kami punya sungguh istimewa, jadi kami berharap Tuhan memberikan rezeki yang baik dan memberikan setiap pemain keberanian untuk tampil di level tinggi. Saya lihat Palestina di babak kedua, Insya Allah,” ucapnya
Diketahui, Israel pernah menjadi juara Piala Asia ketika mereka menjadi tuan rumah turnamen tersebut pada tahun 1964. Namun di tengah ketegangan politik dan boikot oleh negara-negara Timur Tengah, Israel beralih ke konfederasi Eropa UEFA pada tahun 1994. (RMA)
Baca Juga: Lebih 250 Kelompok HAM Desak Pengiriman Senjata ke Israel Disetop
palestina perang israel-hamas piala asia 2023 konflik gaza qatar
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...