CARITAU JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menanggapi ikhwal candaan dirinya soal memilih 'Amin' termasuk bid'ah. Candaan tersebut sebelumnya dilontarkan Yaqut pada saat pembukaan orientasi pegawai PPPK di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/9/2023).
Baca Juga: Sidang Perselisihan Pilpres 2024 Pemohon Ganjar-Mahfud
Yaqut menjelaskan, kata 'Amin' yang sempat dia sampaikan tidak tertuju kepada pasangan Capres - Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Namun, terang dia, kata 'Amin' tersebut dia arahkan ke salah satu pegawai Kementerian Agama (Kemenag) yaitu Suyitno.
"Dulu ada Kepala Balitbang Kemenag namanya Suyitno. Ketika MC manggil namanya kok ada tambahan Amin, itu kaget saya. Setahu saya namanya Suyitno, enggak ada Amin-nya. Nah saya bilang ini, kok aneh ada nama Amin karena lagi rame-rame Pilpres," kata Gus Yaqut kepada sejumlah wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023).
Selain itu, Yaqut menuturkan arti 'bid'ah' tidak selamanya berkonotasi negatif. Dia menyebut Bid'ah memiliki arti kreatifitas dan kebaruan.
"Ini bid'ah sebenarnya kata yang netral. Bahkan, kalau mau cari blessing-nya, itu positif loh. Jadi, ini kemudian orang saja yang mempersempitnya menjadi bidah seolah-olah jelek.
"Enggak, bid'ah itu artinya kreatif, novelty, kebaruan. Harusnya senang dong orang, kalau ini disinggung-singgungkan dengan urusan politik padahal enggak ada," sebutnya.
Atas dasar tersebut, Gus Yaqut meminta polemik akibat pernyataan 'Pilih Amin Bid'ah' tersebut dapat dihentikan. Dia juga meminta masyarakat untuk enjoy dan santai menghadapi situasi politik, terlebih akan memasuki masa-masa genting Pilpres 2024 mendatang.
"Jadi sekarang apa moralnya? Santai saja menghadapi pemilu ini. Kita riang gembira dan kita hadapi perbedaan yang memang sudah jadi kodrat kita.
"Jangan tegang-tegang, Indonesia merayakan demokrasi ini dengan kegembiraan, dengan ketawa-tawa saja. Serius boleh, tapi jangan tegang. Clear kan?" tambahnya. (RMA)
Baca Juga: Waduh, Kader Ancam Laporkan Elit PDIP ke KPK Jika Tak Gulirkan Hak Angket
Prihatin Pungli, Legislator Golkar Dukung Penertib...
Rombongan PAN Temui Jokowi, Zulhas Bantah Bahas Ka...
Menyeberangi Jembatan Rusak di Pesisir Selatan
Sabu 1,6 Kg Asal Malaysia Berhasil Digagalkan Masu...
KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur Bila Iku...