CARITAU JAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan guguran lava (erupsi) sebanyak tiga kali sejauh 1,5 Kilometer ke Kali Bebeng, Jumat (8/12/2023).

"Teramati tiga kali guguran lava kea arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1500 meter. Selain itu, teramati satu kali guguran lava ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur 1.200 meter," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Yulianto dalam laporan yang diterima.

Baca Juga: Gunung Ibu Melontarkan Abu Vulkanik Setinggi Lima Kilometer

Berdasarkan pengamatan kegempaan tercatat ada 39 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 hingga 20 milimeter dan lama gempa berlangsung antara 39,6 detik hingga 118,32 detik.

Kemudian, terdapat pula 14 kali gempa fase banyak atau hibrid dengan amplitudo antara 3 sampai 11 milimeter selama 6,76 detik hingga 9,36 detik.

BPPTKG menyatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan hingga barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

"BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi," tulis Yulianto.

Sejak 5 November 2020 hingga sekarang, tingkat status Gunung Merapi berada pada level III atau siaga. Suplai magma dari kantong magma masih berlangsung dan sewaktu-waktu dapat memicu terjadinya awan panas di daerah potensi bahaya. (RMA)

Baca Juga: BPPTKG Sebut Erupsi Gunung Merapi Berpotensi Meluas