CARITAU MAKASSAR - Perhelatan kontestasi politik lima tahun sekali masih terbilang cukup lama. Tapi beberapa figur mulai muncul di permukaan.
Meskipun begitu, Beberapa anggota DPRD Sulsel periode 2019-2024 digadang-gadang bakal meramaikan perebutan kursi Calon Kepala Daerah (Cakada) di Sulsel,
Khusus dari fraksi Gerindra di DPRD Sulsel, ada tiga nama yang mengemuka bakal mencalonkan Cakada di daerah pemilihannya masing-masing. Di antaranya, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Darmawangsyah Muin serta anggota DPRD Sulsel yakni Andi Mangunsidi dan Rusdin Tabi.
Baca Juga: Pengawasan Pelipatan Suarat Suara Pemilu 2024
Darmawangsyah Muin merupakan legislator DPRD Sulsel dua periode. Dia terpilih dari daerah pemilihan Sulsel III yang meliputi Gowa-Takalar dengan perolehan 39.834 ribu pada periode keduanya.
Adapun basis pemilihnya berpusat di Kabupaten Gowa. Di Pilkada Gowa 2024 , Darmawangsyah telah memantapkan langkahnya untuk bertarung, diapun telah mengusung tagline 'Gowa Berua'.
Begitupun Andi Mangunsidi, legislator dua periode di DPRD Sulsel ini juga digadang-gadang memiliki peluang besar untuk maju di Pilkada Bone. Pada periode keduanya di DPRD Sulsel melalui Dapil VII Sulsel meliputi Kabupaten Bone, dia mengantongi perolehan suara 16.096 ribu.
Selanjutnya Rusdi Tabi. Dia terpilih dua periode di DPRD Sulsel melalui dapil IX meliputi Kabupaten Sidrap, Enrekang dan Pinrang dengan mengantongi 20.147 suara pada periode keduanya.
Adapun basis pemilih Rusdin Tabi berpusat di Enrekang. Sehingga memiliki kans bakal meramaikan kontestasi pemilihan Cakada Enrekang 2024 nanti.
Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) mengatakan, mulai aktif melakukan konsolidasi internal. Langkah tersebut untuk mengoptimalkan kerja - kerja mesin partai.
"Baik di Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg) hingga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dihelat di tahun yang sama," katanya.
Olehnya, Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini mendorong para kader Gerindra Sulsel yang berkeinginan bertarung di Pilkada, agar mengikuti kontestasi Pemilihan Legislatif.
Ia menuturkan, tujuan tersebut dilakukan dengan metode tersebut setiap kader memiliki kontribusi dalam membantu meningkatkan capaian suara partai. Serta mengukur kekuatan keterpilihan dengan tim yang dimiliki, di luar dari mesin partai.
"Selain meningkatkan capaian suara partai sekaligus mengukur keterpilihan yang rencana kami usung di proses Pilkada. Sekaligus buat yang bersangkutan menguji mesin organiknya di luar mesin partai. Kami tidak mewajibkan, tapi kami menyarankan kader - kader kami tes on the world sebelum memasuki langkah selanjutnya," bebernya,
Menurut AIA meskipun proses Pileg dan Pilkada berbeda, tetapi pada prinsipnya figur yang memiliki elektoral bagus di masyarakat itu sama saja.
Apalagi kata AIA, jarak Pileg dan Pilkada memiliki hanya sembilan bulan. Sehingga dalam rentan waktu tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi kerja - kerja tim di Pileg dan mengukur kekuatan. Serta menjadikan barometer hasil Pileg untuk menatap Pilkada.
"Jadi ada tiga potensi yang muncul di situ, pertama menambah suara partai, kedua melihat tingkat elektoral, ketiga melihat efesiensi dan efektivitas kerja tim yang mereka bangun. Tidak ada ruginya bagi teman-teman yang memiliki potensi lebih. Khususnya dari sisi finansial," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: KPU Bantah Main Mata dengan Parpol Soal Setting Nomor Urut Paslon
gerindra gerindra sulsel pertarungan kepala daerah pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...