CARITAU JAKARTA – Gerakan Nasional '98 mengeluarkan pernyataan sikap terkait pembentukan Kabinet Prabowo Subianto yang dinilai terlalu besar, dengan total 48 menteri dan 56 wakil menteri.
Mereka menilai kabinet ini merupakan bentuk politik transaksional dan balas budi terhadap kelompok pendukung Prabowo dalam Pilpres.
"Kabinet besar memperlambat pengambilan keputusan karena setiap kebijakan harus melewati banyak lapisan kepentingan," ujar Anton Aritonang, Ketua Umum Gerakan Nasional '98, Kamis (24/10/2024).
Gerakan Nasional '98 juga menyoroti sejumlah perilaku pejabat dalam kabinet yang dinilai tidak profesional dan tidak berintegritas, termasuk penggunaan Istana Negara untuk kepentingan pribadi serta pernyataan kontroversial terkait Tragedi '98.
Dalam pernyataan resminya, mereka mendesak Presiden Prabowo agar segera mengevaluasi menteri dan wakil menteri yang dianggap tidak memiliki kapabilitas dan integritas demi tercapainya Indonesia Maju. (CARITAU-MUN)
Gerakan Nasional ' 98 Desak Prabowo Segera Evaluas...
Rasa Syukur Warga Towuti Lutim Dikunjungi Andi Sud...
Blusukan Ridwan Kamil ke Pasar Kebayoran Lama
63 Legislator DPRD Sulsel Terus Bergerak, Kampanye...
Komitmen Menangkan Andalan Hati, Kerukunan Keluarg...