CARITAU JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian, mengungkapkan kesediaan Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan memenuhi undangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) untuk mengisi Kuliah Kebangsaan pada Selasa (29/8/2023) lalu.
Dalam Kuliah Kebangsaan bertema 'Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan', Anies memaparkan materi berjudul 'Indonesia Ke Depan: Lebih Maju, Lebih Adil'.
Baca Juga: Kedatangan Prabowo ke Kalsel 20 Januari, Waspada Termakan Hoax
Anies menyampaikan ide-idenya tentang Indonesia ke depan di hadapan sekitar 1.200 peserta kuliah yang terdiri dari mahasiswa FISIP UI dan civitas akademika UI lainnya.
Angga Putra Fidrian mengatakan, berdialog termasuk beradu gagasan terkait program-program yang diusungnya merupakan komitmen Anies Baswedan sejak awal.
Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu, siap menghadapi pertanyaan yang kritis sekalipun agar masyarakat tahu visi-misi kandidat, sehingga tidak salah pilih pada saat pencoblosan 14 Februari 2024.
"Kedatangan Anies Baswedan ke UI adalah bentuk keterbukaan capres pada dialog. Anies juga mampu menjawab pertanyaan kritis dengan baik,” kata Angga dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Dirinya berharap dua bacapres lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, juga bersedia mengisi rangkaian Kuliah Kebangsaan FISIP UI berikutnya setelah Anies menjadi pembicara pembuka.
Pasalnya, kata dia, masyarakat juga ingin mengetahui program-program keduanya. Termasuk ingin mendengarkan langsung penjelasan dari keduanya, masing-masing selaku Gubernur Jawa Tengah dan Menteri Pertahanan atas sejumlah isu yang selama ini menjadi sorotan.
Seperti penolakan sebagian warga atas penambangan batu andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dan juga mangraknya proyek lumbung pangan (food estate) di Kalimantan Tengah yang dikomandoi Menhan Prabowo Subianto. Bahkan sampai ada yang menyebut program food estate itu sebagai bagian dari kejahatan lingkungan.
“Menarik juga menunggu bagaimana Ganjar menjawab tentang Wadas dan banjir rob di pesisir utara Jateng. Atau Prabowo menjawab tentang food estate dan (pengadaan) alutsista (alat utama sistem persenjataan),” tutur Angga.
Anies sendiri dalam pemaparannya kemarin membeberkan gagasan-gagasan besarnya untuk membangun Indonesia ke depan. Seperti mewujudkan satu Indonesia, satu ekonomi; menghadirkan kesetaraan; mengakselerasi pemerataan desa-kota; menjamin kebebasan berpendapat; menyelamatkan Indonesia dari krisis Iklim; mengembangkan Budaya, dan menduniakan Indonesia.
Dipandu langsung oleh Dekan FISIP UI Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, gagasan-gagasan yang dipaparkan Anies selama hampir satu jam tersebut kemudian ditanggapi para panelis yang terdiri dari Prof. Dr. Valina Singka Subekti, M.Si., (Guru Besar Ilmu Politik FISIP UI), Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Guru Besar Sosiologi FISIP UI), Asra Virgianita, Ph.D. (Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internastional FISIP UI), Muhammad Rafkarilo (Ketua BEM FISIP UI), dan Rakha Ayu Rengganis (mahasiswi FISIP UI).
Anies sempat pula menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis dari mahasiswa dalam sesi tanya jawab. Semua berhasil dijawab oleh Anies dengan baik. Sehingga para mahasiswa puas atas penjelasan pendiri Gerakan Indonesia Mengajar tersebut.
"Alhamdulillah, ternyata gagasannya sangat memuaskan. Visi-misi dari Kuliah Kebangsaan ini berhasil, bisa mencerahkan mahasiswa lebih melek lagi soal kesejahteraan bangsa kita ke depan," kata mahasiswi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI, Tiara, usai mengikuti Kuliah Kebangsaan tersebut. (DID)
Baca Juga: KPU Umumkan 11 Nama Panelis Debat Ketiga Pilpres 2024
anies baswedan kuliah kebangsaan fisip ui pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...