CARITAU MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut nilai ekspor Sulawesi Selatan secara Year on Year (YoY) periode Januari 2022 mencapai USD129,06 juta atau Rp1,8 triliun, meningkat 74,3% dibanding Januari 2021.

Pada Januri 2021 nilai ekspor Sulsel USD74,04 juta, sementara Januari 2020 mencapai USD70,67 juta.

Baca Juga: BPS: Tren Pelemahan Ekspor Masih Berlanjut

"Kalau kita bandingkan dengan bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, terutama di tahun 2020 dan 2021, angka Januari ini meningkat sangat signifikan," kata Suntono, Kepala BPS Sulsel. 

Suntono menyebut  lima negara terbesar yang menjadi tujuan ekspor Sulsel, yakni Jepang, Tiongkok, India, Taiwan dan Korea Selatan. 

"Nilai ekspor tujuan Jepang sebesar USD75,76 juta, Tiongkok tercatat USD28,31 juta, India mencapai USD16,32 juta, Taiwan USD2,39 juta, serta Korea Selatan mencapai USD1,30 juta," ungkapnya.

Sementara lima komoditi utama yang di ekspor Sulsel yakni, nikel senilai USD71,36 juta, besi dan baja USD24,65 juta, selanjutnya biji-bijian berminyak USD12,21 juta, kemudian garam, belerang dan kapur mencapai USD5,88 Juta, serta terakhir komoditi lak, getah dan damar nilai USD4,93 juta.

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) mengaku gembira dengan data resmi BPS Sulsel terkait peningkatan nilai ekspor secara YoY periode Januari 2022 yang meningkat secara signifikan dibanding periode sama tahun-tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah nilai ekspor kita berdasarkan data BPS meningkat signifikan yakni mencapai USD129,06 Juta atau setara dengan Rp1,8 triliun (kurs Rp14.300). Angka ini meningkat 74,30% jika dibandingkan Januari 2021," jelasnya.

Menurut ASS, data BPS Sulsel menunjukkan bahwa Pemprov Sulsel terus melakukan upaya pemulihan ekonomi daerah melalui peningkatan ekspor komoditi ke sejumlah negara.

"Tentu ini menjadi langkah kita untuk memulihkan perekonomian Sulsel, terutama dalam masa pandemi yang masih melanda negara kita. Saya kira kita akan terus menggenjot nilai ekspor kita," tandas Sudirman Sulaiman.(KEK)

Baca Juga: Ekspor Indonesia Oktober 2023 Turun 10,43%