CARITAU JAKARTA – Masyarakat Afrika Selatan (Afsel) tengah berduka. Pahlawan penentang Apartheid Afrika Selatan dan Uskup Agung Desmond Tutu meninggal dunia. Sebagai bentuk penghormatan serta kesedihan mendalam karena kehilangan sosok penting di Afsel, Katedral St.Goerge Cape Town pun membunyikan loncengnya selama 10 menit dalam jangka waktu sepekan.
Pejuang Hak Asasi Manusia sekaligus Uskup Agung itu meninggal dunia pada Minggu (26/12/2021) dalam sebuah panti jompo di Cape Town pada usia 90 tahun.
Baca Juga: Deputi Kemenko Marves: Pertamina Jajaki Pasok Listrik ke Afrika Selatan
Kabar ini pertama kali disampaikan oleh Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa. Dalam pernyataannya, Cyril mengungkapkan jika Desmond Tutu adalah seorang patriot terbaik yang tak ada bandingannya.
"Meninggalnya Uskup Agung Emeritus Desmond Tutu adalah babak lain dari duka dalam perpisahan bangsa kita dengan generasi Afrika Selatan yang luar biasa, yang telah mewariskan kepada kita Afrika Selatan yang telah dibebaskan," katanya belum lama ini dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP.
Semasa hidup, Tutu dikenal dengan perjuangannya melawan kekuasaan minoritas kulit putih. Tutu juga juluki sebagai "kompas moral bangsa", keberanian Tutu dalam membela keadilan sosial begitu mengagumkan.
Tak jarang, dia acap mengorbankan dirinya sendiri dengan mengambil sikap yang dianggap berbahaya seperti kritik yang dilontarkan kepada mantan sekutunya di partai Kongres Nasional Afrika (ANC).
Tanpa keraguan dia menuding jika partai tersebut gagal dalam berkuasa dan harus bertanggung jawab atas kegagalan mereka mengatasi kemiskinan, seperti yang telah mereka janjikan.
Tak hanya itu, Tutu pernah mengecam pemerintah Afsel karena tidak mengeluarkan visa bagi Dalai Lama yang akan menghadiri perayaan HUT ke-80 Tutu. Menurut Tutu, pemerintah negara itu lebih buruk dari rezim apartheid karena perlakuan tersebut.
"Harus saya katakan, saya tidak percaya. Saya benar-benar tidak percaya. Bahwa hal ini terjadi di sini. Dan sangat tidak dapat dipercaya perlakuan buruk mereka terhadap Dalai Lama," ujar Tutu geram.
Bukan hanya di negaranya sendiri, Tutu pun dikenal karena aksinya membantu membangkitkan kampanye akar rumput di seluruh dunia yang berjuang untuk mengakhiri penindasan melalui boikot ekonomi dan budaya. Seperti yang dia lakukan pada tahun 2014 silam.
Gerakan kampanye itu menyerukan kepada banyak perusahaan agar menarik dana hasil keuntungan yang selama ini digelontorkan ke Israel. Imbas dari dukungan dana itulah, Israel leluasa melakukan pendudukan di tanah Palestina.
Tutu ikut terlibat dalam kampanye global untuk memboikot Israel ditargetkan pada sejumlah produk dari beberapa perusahaan terkemuka. Di antaranya, Hewlett Packard, G4S, Caterpillar, ABP dan Veolia. Perusahan-perusahaan itulah yang secara langsung atau tidak langsung dituduh mendanai Israel dalam membangun pemukiman di tanah Palestina secara ilegal.
Tutu salah satu yang tergabung dari 1,5 juta orang dalam kampanye global oleh kelompok HAM Avaaz. Kelompok itulah yang menyoroti kekejaman invasi Israel di Jalur Gaza yang saat itu tercatat sudah menewaskan sekitar 1.600 orang.
Catatan kebaikan Tutu mungkin bisa diketahui di internet dengan mudah, tapi bukan sekadar tahu yang menjadi inti. Perjuangan Tutu adalah pelaksanaan dari sikap hidup yang dia yakini.
Bicara mengenai Tutu adalah bicara tentang kebaikan dan keberanian menentang penindasan tanpa mengenal negara suku, ras dan agama. Dia dikenal sebagai pribadi yang suka berteman dan bersemangat, memancarkan semangat kegembiraan meskipun memiliki misi yang kuat.
Tutu pribadi yang cerdas. Percakapannya yang mengagumkan kadang sering diselingi oleh tawa riang. Tapi di luar itu semua, Desmond Tutu adalah seorang pria yang memberikan kita gambaran bagaimana hidup dengan keyakinan moral yang kuat tanpa cela yang berusaha untuk mewujudkan dunia yang damai. Tanpa senjata, tanpa kemiskinan, tanpa kekerasan dan tanpa air mata. (RIO)
Baca Juga: Presiden Ramaphosa Sebut Rakyat Afsel Dukung Penuh Kemerdekaan Palestina
afrika selatan aktivis kemanusiaan apartheid uskup agung desmond tutu meninggal dunia
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...