CARITAU JAKARTA - Duet Prabowo Subianto dan Anies Baswedan bukan mustahil di Pilpres 2024. Terlebih dinamika politik yang serba mungkin menjelang pendaftaran bacalon Pilpres 2024.
Peneliti Senior Surabaya Consulting Group (SCG), Arif Budi Santoso mengatakan, salah satu dinamika atau kejutan yang mungkin terjadi adalah duet Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sebagai pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024.
Baca Juga: Pencalonan Gibran Kembali Disoal
Peta pencalonan presiden di Pilpres 2024 diprediksi akan bergerak sangat dinamis. Bahkan bisa memberikan kejutan luar biasa kepada publik di Pilpres 2024.
Arif menyebut, peluang itu muncul mengingat pendukung kedua tokoh tersebut beririsan. Selain itu, duet keduanya untuk menandingi elektabilitas Ganjar Pranowo yang berpotensi terus naik.
"Dengan membaca tren elektabilitas Ganjar semacam itu, bisa dimungkinkan ada pergeseran kesadaran diantara kubu Prabowo dan Anies untuk mengonsolidasikan diri guna menantang Ganjar dengan melahirkan duet Prabowo-Anies," kata Arif dalam keterangannya yang dikutip Kamis (4/5/2023).
"Hitung-hitungan itu dimungkinkan, sehingga terjadi konsolidasi di antara pendukung Prabowo dan Anies yang sebenarnya sedikit beririsan," lanjutnya.
Arif akui angka elektabilitas Ganjar Pranowo berpotensi terus meningkat. Hal itu karena tingkat popularitasnya belum seoptimal Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Angka popularitas Ganjar Pranowo di sejumlah survei baru berkisar 80 persen. Sedangkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sudah di atas 90 persen.
Potensi duet antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan juga bisa jadi ada hubungannya dengan pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Jusuf Kalla. Belum diketahui secara spesifik isi pertemuan itu.
Namun, bisa jadi membahas soal koalisi dan duet antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Diketahui bahwa Jusuf Kalla adalah sosok yang sejak lama memberikan dukungan kepada Anies Baswedan misal dalam Pilgub DKI Jakarta lalu.
Di Pilpres 2024, Jusuf Kalla juga bahkan sudah mengusulkan sejumlah nama untuk menjadi cawapres Anies Baswedan. Namun, nama-nama itu masih dalam pembahasan partai pendukung Anies Baswedan antara lain NasDem, PKS, dan Demokrat.
Di sisi lain, Arif berkata pencalonan Ganjar Pranowo sebagai game changer pembuka dari semua permainan catur politik Pilpres 2024. Arif mengatakan Ganjar Pranowo telah mengubah skenario-skenario.
Baik itu skenario Koalisi Indonesia Bersatu (KIB-PPP, Golkar, PAN), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR-Gerinda dan PKB), bahkan Koalisi Perubahan (NasDem, PKS, Demokrat).
Lebih dari itu, ia akui kebutuhan konsolidasi internal partai politik untuk mengamankan suara pemilihan legislatif 2024 ialah salah satu variabel penting dalam penentuan capres-cawapres. Ia mencontohkan, majunya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024 akan konsolidasikan kekuatan Demokrat sehingga suaranya akan aman.
"Dengan kalkulasi politik semacam itu, bandul politik bisa terus berubah. Caturnya masih terus dimainkan, sembari harus menghitung presidential threshold," ujar Arif. (DID)
Baca Juga: Saat Hadiri Deklarasi Kemerdekaan Pers, Anies Janji Bangun Ekosistem yang Sehat
duet prabowo subianto - anies baswedan koalisi elektabilitas ganjar pranowo pilpres 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...