CARITAU MAKASSAR - Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo mendukung langkah Perumda Air Minum Kota Makassar yang melaporkan pihak asuransi AJB Bumiputera 1912 ke ranah kepolisian. 

Laporan tersebut dilakukan karena Bumiputera dianggap belum membayarkan pesangon pensiunan pegawai sejak Januari 2019 hingga Februari 2022.

Baca Juga: THR Sudah Tersalurkan Rp13,4 Triliun, Sri Mulyani: THR Pensiun Paling Cepat

Padahal PDAM telah mengajukan klaim ke AJB Bumiputera untuk 50 pensiunan PDAM yang nilainya mencapai Rp11 miliar lebih.

Menurut Rudianto Lallo, penyelesaian lewat jalur hukum akan memberi kepastian atas polemik ini.
 

"Penyelesaian melalui jalur hukum akan memberikan kepastian terkait langkah penyelesaian pembayaran dana pensiunan di PDAM Makassar," kata Rudianto Lallo, Kamis (14/4/2022). 

Politisi NasDem tersebut mengatakan, upaya hukum baik berupa pelaporan ke polisi dan melalui jalur gugatan perdata ke pengadilan adalah solusi terbaik dalam penyelesaian polemik pembayaran dana pensiunan PDAM yang belum tuntas sejak tahun 2019 lalu. 

"Keputusan hukum akan memberikan solusi terkait perkara ini. Bisa berupa upaya paksa pembayaran seperti penyitaan aset perusahaan asuransi (AJB Bumiputera 1912) atau solusi lainnya," bebernya.  

Sebelumnya melaporkan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera ke polisi, Direktur Utama Perumda Air Minum Makassar, Beni Iskandar sudah melakukan inisiasi dengan bertemu dengan pihak AJB Bumiputera.

Namun sayangnya, pertemuan tersebut tak menemui titik terang.

Pihak Perumda Air Minum Makassar melalui kuasa hukumnya, Nurhalim membenarkan adanya laporan yang dilayangkan Perumda Air Minum kepada AJB Bumiputera. 

Nurhalim mengatakan terdapat unsur penipuan dan atau penggelapan yang dilakukan oleh Asuransi AJB Bumiputera 1912.

"Ada 50 orang pensiunan yang sejak tahun 2019 dengan nilai Rp11.402.592.693 tidak kunjungan dilakukan pembayaran dengan alasan yang tidak jelas, sehingga kami menggugat Pimpinan/Direksi AJB Bumiputera 1912," ungkap Nurhalim. (KEK)

Baca Juga: Dua Dana Pensiun BUMN Bermasalah Diperiksa Kejagung, Erick: Totalnya jadi 9