CARITAU JAKARTA – Nilai tukar rupiah menguat tipis 1 poin atau 0,01% menjadi Rp14.347 terhadap dolar AS (USD) pada penutupan perdagangan di Jakarta, Rabu (23/3/2022). Pelaku pasar masih mencerna sikap agresif bank sentral AS (The Fed) yang masih ingin mengerek suku bunga untuk menekan inflasi.

"Pidato Gubernur The Fed terus menggelembungkan ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari bank sentral AS dan berharap bahwa pengambil kebijakan dapat menjinakkan inflasi serta mengembalikannya ke normal," ulas Tim Riset Monex Investindo Futures dalam laporan risetnya.

Baca Juga: Tabungan Valas Naik Meski Rupiah Melemah

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pada awal pekan bahwa pembuat kebijakan perlu bergerak secepatnya karena inflasi semakin memanas dan The Fed meningkatkan kemungkinan kenaikan 50 basis poin (bps).

Sementara itu, dari krisis Ukraina-Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang sebelumnya melonggarkan pendiriannya untuk mempercepat pembicaraan damai baru-baru ini mengatakan pembicaraan dengan Rusia sulit dan terkadang konfrontatif. Di sisi lain, perang meningkat di Mariupol.

Moskow sendiri berhasil membayar tagihan imbal hasil obligasi Euro tahap kedua dalam USD dan menghindari gagal bayar untuk kedua kalinya berturut-turut.

Ke depan, pidato Powell nanti malam akan sangat penting bagi pasar di tengah pembicaraan kenaikan suku bunga yang agresif.

Seperti dikutip dari Antara, rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.338 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.336 per USD hingga Rp14.360 per USD.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi Rp14.351 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.358 per USD. (IRW)

Baca Juga: KSSK Yakinkan Depresiasi Rupiah Masih Lebih Baik Dibanding Mata Uang Lain