CARITAU PARIS - Pemerintah Kota Paris tengah mengkaji kemungkinan manusia dapat hidup berdampingan dengan tikus. Diketahui, populasi hewan dengan nama latin Muridae itu melonjak drastis di Paris dalam beberapa tahun terakhir.
Diketahui, Paris adalah kota keempat yang paling banyak dihinggapi tikus di dunia, setelah Deshnoke di India, London, dan New York, dengan lebih banyak hewan pengerat (enam juta) daripada manusia (2,1 juta) yang tinggal di sana.
Baca Juga: Pernak Pernik Olimpiade Paris 2024
Tikus di Paris adalah fakta kehidupan sehari-hari dan orang-orang menjadi begitu terbiasa dengan kehadiran mereka sehingga media lokal bercanda bahwa mereka adalah bagian dari 'dekorasi Paris yang tidak menyenangkan'. Melihat tikus di restoran, masyarakat terlihat seolah tidak khawatir. Jika ada pengunjung terlanjur mengeluh, seorang pelayan bakal memberi tahu pengunjung untuk tidak cemas.
Menyikapi fenomena tersebut, sebagaimana dilaporkan Forbes, Pemerintah kota Paris tengah membentuk sebuah komite untuk menyelidiki cara hidup berdampingan dengan hama dan mengembangkan pendekatan berbeda untuk menangani mereka untuk kesehatan masyarakat.
“Bisakah manusia dan tikus hidup bersama?” tanya CNN, "Paris sedang mencoba mencari tahu," jawab Walikota Paris, Anne Hidalgo.
Inisiatif baru ini merupakan bagian dari studi berkelanjutan yang dikenal sebagai Project Armageddon, bekerja untuk 'membantu mengelola tikus Paris dan mengembangkan pengetahuan yang lebih baik tentang keanekaragaman hayati perkotaan'.
Menurut kantor Walikota, meskipun tikus Paris tidak menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang 'signifikan', sejumlah pihak meminta Dewan Tinggi Kesehatan Masyarakat Prancis untuk mempertimbangkan saran ilmiah. Namun demikian, bukan berarti pemerintah harus membiarkan tikus berkeliaran di kota.
Meski begitu, Hidalgo telah dikritik keras karena tidak berbuat lebih banyak untuk menghilangkan jumlah hewan pengerat itu, terutama awal tahun ini selama dan setelah pemogokan kota pada bulan Maret yang terjadi di seluruh negeri untuk memprotes kenaikan usia pensiun oleh Presiden Emmanuel Macron. Alhasil, sampah berserakan dan menumpuk di jalan.
Sementara itu, organisasi perlindungan hewan memuji inisiatif kota tersebut. "Tikus hadir di Paris, seperti di semua kota besar Prancis, jadi pertanyaan tentang hidup bersama harus muncul," kata kelompok hak hewan Paris Animaux Zoopolis. (RMA)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...