CARITAU JAKARTA - Peneliti utama The Republic Institute, Dr Sufyanto mengatakan, sosok Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagi calon wakil presiden (Cawapres) 2024 potensial.
Menurutnya, jika dipasangkan dengan Anies Baswedan yang telah diusung Nasdem sebagai calon presiden, maka lebih dari 70% basis pemilih Partai Demokrat akan memilih pasangan tersebut.
Baca Juga: Ganjar-Mahfud Serahkan Wacana Hak Angket ke Anggota Legislatif Parpol Pengusung
"Kalau AHY, semisal, berpasangan dengan Anies di Pilpres, maka lebih dari 70 persen basis pemilih Partai Demokrat akan memilih pasangan tersebut. Ini belum memperhitungkan basis pemilih Nasdem dan PKS yang juga solid," kata Sufyanto.
Dikatakan Sufyanto AHY akan menjadi kunci kemenangan pada Pemilu 2024 mendatang. Hal ini diungkapkannya dalam Proklamasi Democracy Forum bertajuk ‘Mencari Cawapres Penentu Kemenangan Dalam Pilpres 2024’ secara daring, Jum’at (14/10/2022) kemarin.
Tingginya elektabilitas AHY sebagai Cawapres tersebar merata di berbagai kalangan pemilih, baik itu pemilih berdasarkan usia, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan organisasi massa (ormas).
Baca juga : Indeks Kebahagiaan Warga Jakarta Rendah, Kepemimpinan Gubernur Anies Dinilai Gagal
Berdasarkan survei perilaku pemilih di enam provinsi se-Jawa (Agustus-September 2022), ungkapnya, tercermin siapa Cawapres yang dipilih akan menentukan siapa Capres yang menang pada Pemilu 2024 nanti.
Menurutnya, AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu paling potensial memberikan insentif suara terhadap Capres yang berpasangan dengannya nanti.
"Elektabilitas ketiga kandidat Capres yang sekarang ada, tidak ada yang menonjol, seperti pemilu 2014 atau 2019. Karena itu dibutuhkan Cawapres yang dapat memberikan kontribusi suara signifikan," ujar Sufyanto yang juga dosen politik Unair.
Dalam survei se-Jawa itu menunjukkan ada lima tokoh dengan elektabilitas tinggi sebagai Cawapres. Mereka adalah adalah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (12,4%), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (11,5%), Gubernur DKI Anies Baswedan (10,3%), Gubernur Jabar Ridwan Kamil (9,8%), dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno (6,5%).
"Lebih dari 50% basis pemilih Demokrat sudah solid memilih AHY. Sudah tentu ini jadi modal bagi Capres yang berpasangan dengan AHY," ungkapnya.
Survei se-Jawa The Republic Institute ini menemukan publik lebih memposisikan AHY sebagai Cawapres daripada sebagai Capres.
Berdasarkan temuan survei mereka, yang dilakukan sejak 28 Agustus-12 September 2022, tingkat elektabilitas AHY sebagai Capres berada di urutan keempat dengan angka 4,1%, di bawah Ganjar Pranowo (24,7%), Prabowo Subianto (19,6%) dan Anies Baswedan (16,9%).
Baca juga : Gelar Aksi di Depan Gedung KPK, SMP Desak KPK Tangkap Anies Terkait Formula E
Sementara pada posisi Cawapres, AHY berada pada urutan dua dengan elektabilitas 11,5%, selisih tipis dari Ganjar yang mencapai 12,4%.
“Artinya masyarakat itu sudah punya pilihan. Jadi dalam riset voting behaviour, ada pemilih yang cenderung menempatkan tokoh-tokoh tertentu sebagai calon presiden atau calon wakil presiden,” ungkap Sufyanto.
Pada kesempatan yang sama, peneliti Indikator Politik Bawono Kumoro menambahkan pasangan Anies-AHY merupakan komposisi ideal sebagai pasangan Capres-Cawapres.
“Anies itu bukan tokoh partai, maka diperlukan figur Cawapres dari kalangan Partai Politik yang dapat menjamin stabilitas dan soliditas koalisi,” kata Bawono
Menurut Bawono ada tiga tujuan penting yang harus diperhatikan dalam komposisi Capres-Cawapres.
Pertama adalah memastikan kemenangan di Pemilu. Representasi wilayah menjadi penting dari pasangan Capres-Cawapres.
“Karena mayoritas pemilih berada di Pulau Jawa, dengan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Timur sebagai kantong-kantong pemilih terbesar, maka Jawa menjadi kunci kemenangan. Artinya bagaimana komposisi capres-cawapres bisa mengamankan kemenangan di wilayah ini”, jelasnya.
Baca juga : Tangis Haru Warnai Hari Terakhir Anies Baswedan di Balai Kota DKI
Kedua, kata Bawono, adalah stabilitas koalisi. Komposisi ideal Capres-cawapres harus dapat menjaga soliditas antar partai koalisi, termasuk soliditas kabinet kalau nanti terpilih.
“Memastikan kebijakan yang dihasilkan dalam rapat-rapat kabinet itu berjalan baik menjadi tujuan ketiga dari komposisi Capres-Cawapres. Kita bisa belajar dari Pak SBY-JK, pada 2004-2009, saat ada pembagian tugas dan sinergi dalam menjalankan kekuasaan,” imbuhnya.
Selain itu, pakar political branding lulusan LSE London Diska Putri Pamungkas menilai, kuatnya dukungan terhadap AHY merupakan bentuk pilihan rasional dan juga emosional masyarakat.
“Meski banyak generasi muda dan segmen perempuan yang suka pada AHY secara emosional dan visual, di balik itu ada alasan rasional yang membuat mereka tertarik pada AHY, seperti kebutuhan untuk mendapatkan pemimpin yang tegas dan jujur. Latar belakang AHY sebagai perwira militer diyakini bisa mengisi kebutuhan ini. Apalagi rekam jejak AHY bersih,” tandas Diska. (DID)
Baca Juga: Panglima Dozer Ajak Masyarakat Sulsel Tidak Golput
ahy demokrat anies baswedan capres 2024 pilpres 2024 cawapres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...