CARITAU JAKARTA - Nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa banyak disebut-sebut sebagai anggota tim sukses (timses) pasangan bakal calon presiden (Capres) - calon wakil presiden (Cawapres). Berasal dari NU, Khofifah dinilai mampu mendongkrak elektabilitas pasangan capres-cawapres.

Saat ditanya soal arah politiknya, Khofifah enggan berkomentar. Dirinya menegaskan, sampai saat ini ia masih menjabat Gubernur Jawa Timur, dan akan menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur.

Baca Juga: Santri Indonesia Laporkan Sutradara Serta Tiga Orang Terlibat di Dirty Vote ke Bareskrim Polri

“Wes ta rek (sudahlah), saya ini kan masih gubernur aktif, gitu ya, izinkan saya menyelesaikan tugas ini sebaik mungkin, semaksimal mungkin, suwun (terima kasih) ya,” kata Khofifah dikutip, Minggu (5/11/2023).

Meski demikian, dirinya menekankan pentingnya menjaga kondusifitas Jawa Timur pada tahun politik, salah satunya dengan menguatkan semangat persaudaraan di antara seluruh elemen masyarakat melalui jalan sehat.

“Pada tahun politik, seduluran (persaudaraan) harus dibangun sekuat-kuatnya, salah satunya melalui jalan sehat," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah tim koalisi parpol yang mengusung pasangan bakal capres-cawapres Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud, dan Prabowo-Gibran saling berebut untuk menggaet Khofifah masuk dalam tim pemenangan capres-cawapres.

Ketua DPP PKB Daniel Johan memberikan sinyal ke Khofifah jika mau gabung dengan Anies-Muhaimin (AMIN) maka pilihan itu tidak akan salah karena pasangan AMIN mewakili kultur Nahdliyin.

Sedangkan Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa Khofifah segera bergabung dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran karena pihaknya sudah melakukan lobi-lobi dengan Gubernur Jawa Timur itu.

Sedangkan Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pihaknya akan menarik Khofifah menjadi tim pemenangannya dan Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey menjelaskan sudah ada yang berkomunikasi terkait hal itu dengan Khofifah. (DID)

Baca Juga: Gibran Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu: Bukan Pelanggaran Pemilu