CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Citra Institute, Efriza, berharap Erick Thohir dapat legowo mundur dari jabatannya sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) usai pada telah resmi terpilih sebagai Ketua Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) berdasarkan hasil kongres PSSI yang digelar pada Kamis (16/02/2023).
Dalam keterangannya, Efriza menilai, dengan terpilihnya Erick sebagai Ketua PSSI,seharusnya Erick meninggalkan jabatannya sebagai Menteri BUMN. Hal itu lantaran, menurut Efriza, terkait keputusan Erik untuk merangkap jabatan akan membuat terpecahnya konsentrasi menjalankan tugas sebagai nahkoda PSSI yang memiliki janji akan membenahi dunia sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Shin Tae-yong Tebar Ancaman: Mohon Berhati-Hati Terhadap Kami
Selain itu, menurut Efriza, konsentrasi pekerjaan dan tugas yang terbagi dua disinyalir juga akan berdampak terhadap menurunnya kinerja tugas karena harus dihadapkan dengan dua masalah yang harus menjadi prioritas untuk sama-sama dibenahi.
Efriza menambahkan, selain juga akan memiliki dampak dalam proses penyelesaian masalah, rangkap jabatan yang dilakukan Erick Thohir Juga akan janggal jika nantinya dalam mengemban tugas, yang membawahi urusan olahraga dari unsur pemerintah adalah menteri dan juga dari unsur organisasi sepakbola merupakan seorang menteri.
"Maka sudah sepantasnya Erick Thohir mundur dari Menteri BUMN. Sebab dari segi etika moral akan terjadi rangkap jabatan. Konsentrasi dia akan terpecah tentu tak sesuai komitmennya untuk serius membenahi Sepakbola Indonesia," kata Efriza dalam keterangan tertulisnya yang diterima caritau.com, Sabtu (18/02/2023).
"Konsentrasi yang terbagi dua dalam bekerja akan membingungkan dalam prioritas, akhirnya salah satu tugasnya akan terabaikan, padahal kedua pekerjaannya sama berat dan bergengsi serta sangat penting untuk dibenahi," sambung Efriza.
Baca juga: Ketum PSSI Erick Thohir: Kesejahteraan Wasit Dulu, Baru VAR
Alasan lain untuk Erick menanggalkan jabatan sebagai Menteri BUMN, menurut Efriza, jika nanti dalam pengambilan keputusan di internal PSSI terjadi perbedaan pendapat, maka juga akan berdampak terhadap kementerian yang dipimpin Erick Thohir. Hal itu lantaran posisi merangkap jabatan Erick sebagai Menteri BUMN dan Ketua PSSI merepresentasikan bahwa dirinya adalah wakil pemerintah.
"Jika terjadi perbedaan pendapat nantinya akan membuat ricuh di kementerian, pemerintah juga akan dianggap tak becus kinerjanya. Pemerintah akan disalahkan oleh masyarakat jika sepakbola Indonesia tak beranjak baik bukan PSSI nya, tapi karena Erick adalah Menteri," tegas Efriza.
Pria yang juga aktif mengajar sebagai dosen dari Ilmu Pemerintahan Universitas Sutomo, Serang, Banten itu menuturkan, disisi lain semestinya Presiden Jokowi juga harus mengambil sikap tegas me-reshuffle Erick Thohir meski selama ini dinilai memiliki kinerja yang baik.
Menurut Efriza, hal itu harus dilakukan agar nanti nya diharapkan, PSSI saat masa kepemimpinan Erick Thohir memiliki kemampuan pesat dalam memajukan dunia sepak bola Indonesia dengan kebijakan-kebijakan yang objektif.
"Semestinya Presiden Jokowi me-reshuffle Erick Thohir meski kinerja dia baik, dengan harapan bahwa dia benar-benar berkonsentrasi kepada pembenahan sepakbola Indonesia," tutur Efriza.
Efriza menambahkan, dengan begitu, nantinya sangat diharapkan dengan terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI akan memiliki dampak positif akan kemajuan dunia sepak bola Indonesia dan juga memberikan energi positif bagi kesemrawutan masalah di internal PSSI.
"Harapan kita sepak bola Indonesia nanti dapat bergeliat dengan baik melalui terpilihnya Erick Thohir," tandas Efriza. (GIB)/(IRN)
Baca Juga: Erick Thohir Klaim Peningkatan Peringkat FIFA Indonesia sebagai Bukti Kesuksesan Program PSSI
ketua pssi ketum pssi erick thohir sepak bola menteri bumn rangkap jabatan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...