CARITAU JAKARTA - Pengamat politik sekaligus pendiri Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyebut, merapatnya Partai Demokrat dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Ketua Umum Partai (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) adalah pilihan yang rasional.
Ujang berkata dengan bergabung bersama KIM, hal ini disebabkan, Demokrat memiliki beberapa pertimbangan yang mendasar. Salah satunya yakni mendengar aspirasi daripada kader-kadernya di bawah.
Baca Juga: KPU Akan Berikan Santunan untuk 35 Petugas Badan Ad Hoc yang Meninggal Dunia
"Kader yang dibawah menginginkan ke Prabowo dan kalkulasinya, kalkulasi matang," kata Ujang dikutip Kamis (21/9/2023).
Akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) ini menungkap pertimbangan lainnya yakni belum berakhirnya konflik antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Tidak ada rekonsiliasi antara SBY dan Megawati maka saya katakan kalau itu tidak terjadi, tidak ada pertemuan, maka ya Demokrat itu akan ke Prabowo dan betulkan ke Prabowo," ungkap Ujang.
Tak sampai disitu, Ujang juga menuturkan bahwa posisi Demokrat saat ini merupakan partai oposisi sedangkan PDI Perjuangan (PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres sedang berkuasa. Lantas, dengan merapat ke PDIP dikhawatirkan dapat menurunkan elektabilitas Demokrat.
"Selama ini masyarakat senang Demokrat menjadi opsisi. Lalu masuk ke pemerintahan, itu banyak yang kecewa dan itu secara elektabilitas merugikan Demokrat dan bisa turun," tandasnya. (DID)
Baca Juga: Jangan Teriak Curang, Jokowi Ada Bukti Bawa ke Bawaslu dan MK
demokrat dukung prabowo sby megawati pilpres 2024 pemilu 2024
Pameran dan Kontes domba Indramayu
Jorge Martin Sapu Bersih MotoGP Prancis
Angka Kepuasan Publik Tembus 60% Lebih, Heru Diang...
Banjir Bandang di Kabupaten Agam
Hari Raya Unduh-Unduh Jombang