CARITAU JAKARTA - Aktivis dan akademisi Denny Indrayana menanggapi pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengaku dimintai izin dalam mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) di Pemilu 2024 mendatang.
Mantan Wamenkumham itu menggarisbawahi, dirinya tak pernah meminta izin untuk memberikan dukungan terhadap Anies Baswedan. Tetapi menyampaikan informasi dukungan.
Baca Juga: FBJ Kembali Dukung Anies Baswedan untuk Maju di Pilkada Jakarta
"Perlu saya koreksi, tidak benar juga kalau dikatakan saya meminta izin kepada Pak Mahfud. Yang benar, saya menyampaikan informasi dukungan tersebut. Atas pernyataan saya tersebut," kata Denny, Kamis (2/2/2023).
Saat itu, lanjut Denny, Mahfud MD mengapresiasi dukungannya kepada Anies Baswedan, meskipun Mahfud juga menyampaikan beberapa pandangannya terkait pencalonan tersebut.
"Prof Mahfud menyatakan Bagus. Bagusnya memang Anies Baswedan bisa menjadi capres. Meskipun kemudian beliau mengatakan Apakah teman-teman tidak mau mempertimbangkan calon presiden lain?" tutur Denny menirukan ucapan Mahfud MD.
"Lalu beliau menyampaikan capres preferensinya, yang tidak etis saya sampaikan namanya di sini," lanjutnya.
Denny Indrayana menyampaikan alasannya mendukung Anies Baswedan. Pertama, kata dia, dalam setiap pemilihan presiden dirinya memilih capres dengan dua kata kunci Constitution dan yang kedua Anti-Corruption.
"Di Pemilu 2014, saya memilih Capres Jokowi, dan memberikan salam dua jari setelah pencoblosan, meskipun masih berposisi sebagai Wamenkumham. Sayangnya, kebijakan politik-hukum Jokowi ternyata banyak yang dalam pandangan saya melanggar konstitusi," kata dia.
Lebih jauh dalam periode kedua ini, lanjut Denny, KPK dilumpuhkan dengan cara Presiden Jokowi menyetujui Perubahan UU KPK. Pelumpuhan KPK itulah yang menurutnya memberi kontribusi langsung pada turunnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia menurut Transparency International dari 38 ke 34, hal mana baru saja dirilis kemarin.
"Itulah rekor penurunan IPK terburuk dalam sejarah reformasi Indonesia," ujarnya.
Dengan tetap menghormati para bakal capres yang lain, Anies Baswedan, menurut Denny, adalah tokoh yang rekam jejaknya paling mendekati kedua parameter konstitusi dan anti-korupsi.
Meski demikian pasti ada saja yang tidak sependapat dengan pendapat Denny Indrayana. "Namun itulah pandangan dan penilaian saya. Saya mengenal Anies Baswedan sejak lama 20 tahun yang lalu, ketika masih sama-sama sebagai mahasiswa di UGM, Yogyakarta. Saat di mana, Anies sudah menunjukkan leadershipnya ketika menjadi Ketua Senat Mahasiswa UGM," terangnya.
Dia pun menyinggung soal Anies Baswedan yang sering disematkan sebagai “Bapak Politik Identitas”, maka hal itu adalah propaganda keliru yang sengaja dihembuskan oleh para buzzerRp, yang memang ditugaskan untuk mendiskreditkan citra Anies.
"Soal anti-korupsi, saya bersama-sama dengan Anies Baswedan menjaga dan mempertahankan KPK yang kuat dan independen. Termasuk, ketika sama-sama menjadi anggota Tim Delapan. Tim independen kepresidenan yang dibentuk untuk melawan kriminalisasi dua pimpinan KPK, Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto,"
"Dimana Anies Baswedan didapuk menjadi Juru bicaranya, dan saya menjadi Sekretaris timnya, dipimpin almarhum Dr. Adnan Buyung Nasution. Anies pula gubernur yang membentuk TGUPP, atau dikenal dengan KPK Jakarta, untuk memastikan agenda antikorupsinya di Ibu Kota Jakarta," tandasnya. (DID)
Baca Juga: Timnas AMIN Klarifikasi Soal 'Menyerang' Saat Debat Capres
denny indrayana dukung anies capres anies baswedan mahfud md capres 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...