CARITAU JAKARTA – Obat kuat jadi primadona di kalangan pemuda daratan Arab beberapa tahun terakhir. Di Indonesia kurang lebih sama, toko-toko obat kuat yang menyaru jadi toko jamu tradisional, meraup banyak cuan dari berjualan obat penambah stamina pria itu.
Salah satu konsumennya, Didi (nama samaran), berkenan menceritakan pengalamannya mengonsumsi obat kuat. Usia didi saat ini 30 tahun. Ia mengaku pertama kali menenggak obat kuat ketika masih menjadi mahasiswa.
Baca Juga: Awas Obat Kuat Pria Berbahaya Asal Malaysia Beredar di Pasaran
“Pertama kali nyoba tuh pas kuliah, jadi dikasih tau sama abang-abangan kan bahwasannya kalau mau tahan lama harus pakai obat kuat. Jadi penasaran kan. Kita anak muda kan ingin mencari sesuatu yang keren, bayangan gua ketika itu kan kalau tahan lama itu keren kan, padahal kan enggak,” tutur Didi mengawali ceritanya kepada caritau.com, Rabu (6/7/2022).
Lalu, apakah ada perbedaan sebelum dengan sesudah meminum obat kuat? Didi menjawab dengan lugas bahwa ia merasakan ada penambahan durasi saat berhubungan badan. Meskipun khasiatnya ada, namun Didi merasa tak yakin itu karena obat semata. Ia merasa ada sugesti atau pikiran bawah sadar bahwa dengan minum obat kuat, sudah terbentuk kepercayaan diri jadi pria perkasa.
“Lumayan lama bisa nambah sekitar 5-10 menit sih, misalkan yang biasa cuma lima menit, jadi tambah lima menitan. Tapi gua gak yakin itu efek obat sih karena ketika kita minum obat itu secara tidak langsung mind set di kepala nambah durasinya,” beber dia.
Berbicara soal efek sugesti yang ditimbulkan, Didi mengakui bahwa hal ini menimbulkan ketergantungan atau kecanduan.
“Rasanya ada yang hilang kalau tidak meminum obat kuat saat berhubungan badan,” katanya.
Jadi, meskipun obat kuat itu efeknya cespleng atau langsung terasa dengan bertambahnya durasi berhubungan badan, namun Didi mewanti-wanti orang yang ingin mencoba obat kuat agar berpikir dua kali sebelum mengonsumsinya.
“Ada efek buruknya, lu jadi gak percaya diri kalau gak make obat kuat. Memang gak bisa dipungkiri ada efeknya jadi lebih lama. Tapi ketika fisik lu lagi down, ada saatnya itu juga presentasinya 10-20 persen yang gagal si obat. Tetep aja ketika ditambahin sama obat kuat, gak ngefek juga,” katanya.
Dulu, Didi mengaku sempat mengalami efek tidak percaya diri tersebut. Namun kini ia sudah berhasil mengatasinya.
Kembali ke jaman kuliah, Didi mengatakan pertama kali datang ke toko jamu yang menjual obat kuat, dirinya memutuskan membeli pil Urat Madu dari sekian banyak jenis obat kuat di situ. Ketika itu, dua pil sekaligus ia tenggak sebelum berhubungan badan.
“Kalo gak salah harganya waktu itu masih Rp15 ribu per dua pil. Di keterangannya, jeda setengah jam setelah diminum, baru main,” tutur Didi.
Selain Urat Madu, ia juga pernah menggunakan beberapa obat kuat lainnya. Sebut saja jamu Jakarta-Bandung, Kopi Cleng, dan Tissue Magic. Lalu dari semua jenis obat kuat yang pernah ia konsumsi, mana yang paling oke menurut Didi?
“Urat madu sih. Sama gw pernah pake gel, kayak tissue magic diolesin pakenya. Itu efeknya lebih baik dari tissue magic karena kadar alkoholnya lebih rendah, gak bikin kemaluan kita kebas sehingga tidak mengganggu pasangan. Harganya 200 ribuan. Kalo tissue magic kan murah 8 ribuan,” beber dia.
Dari sekian banyak momen ia berhubungan badan dengan memakai obat kuat, ada sebuah kisah lucu terselip. Waktu itu, kenangnya, ia memutuskan memakai dua jenis obat kuat sekaligus yaitu Tissue Magic dan Pil Urat Madu.
Hasilnya memang jos, ia menjadi pria perkasa dengan waktu berhubungan badan yang relatif lama. Tapi, ternyata hal itu tidak disukai oleh pasangannya, Didi malah mendapatkan muka cemberut dari dia. Bahkan Didi mengaku malu, karena pasangannya itu ternyata bisa tahu kalau dirinya menggunakan obat kuat.
“Waktu itu gua pake tissue magic sekaligus sama obat kuat urat madu juga. Dan ternyata itu membuat perempuan itu tahu padahal gua make nya udah sembunyi-sembunyi biar dia gak lihat,” katanya sembari tertawa.
Didi kini mengaku masih mengonsumsi obat kuat, namun hanya sesekali ketika ia sangat membutuhkannya. Di situasi lain, ia memilih untuk tidak meminumnya dan terbukti dengan kekuatan pikiran, ia mengaku baik-baik saja ketika berhubungan badan meskipun tidak meminum obat kuat. (DIM)
Baca juga :
Tren Konsumsi Obat Kuat di Arab Meningkat Pesat, Bagaimana di Indonesia?
Butuh Obat Kuat? Berbagai Tanaman Herbal ini Terbukti Ampuh Tingkatkan Stamina Pria
Obat Kuat, Hanya Sekadar Sugesti atau Sudah Terbukti?
Obat Kuat Tradisional di Indonesia, Cespleng tapi Dipertanyakan Keamanannya
Ahli Farmasi: Obat Kuat Aman, Asal Digunakan Sesuai Dosis Bikin Pria Jadi Perkasa
Penggunaan Obat Kuat Menurut Fiqih Islam, Haram atau Halal?
Baca Juga: Fakta Kapsul Vitamale, Obat Kuat Pria Dewasa untuk Atasi Gangguan Seksual
obat kuat hanya sekadar sugesti atau sudah terbukti? stamina pria ereksi jamu sehat lelaki urat madu jakarta-bandung kopi cleng cerita pria yang konsumsi obat kuat
https://ketaminepink.blogspot.com/
ubcspv
owzjyb
9ri0qe
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024