CARITAU BRUSSELS – Uni Eropa akan menekan ketergantungannya pada bahan bakar fosil Rusia dan beralih ke gas alam cair (LNG) Amerika Serikat.
Baca Juga: PGN Ekspor Tujuh Kargo LNG ke China
Uni Eropa dan Amerika Serikat akan mengumumkan kesepakatan pasokan LNG pada Jumat (25/4/2022), demikian sumber mengatakan kepada Reuters.
Invasi Ukraina oleh Rusia, pemasok gas utama Eropa, mendorong harga energi yang sudah tinggi ke rekor dan telah mendorong Uni Eropa berjanji untuk memotong penggunaan gas Rusia hingga dua pertiga tahun ini, dengan menaikkan impor dari negara lain dan dengan cepat memperluas energi terbarukan.
Presiden Joe Biden, yang menghadiri KTT para pemimpin Uni Eropa di Brussels pada Kamis (24/3/2022), berjanji Amerika Serikat akan mengirimkan setidaknya 15 miliar meter kubik lebih banyak LNG ke Eropa tahun ini daripada yang direncanakan sebelumnya, sebut sumber yang mengetahui masalah tersebut dikutip Antara.
Salah satu sumber menambahkan kesepakatan itu juga akan mencakup ekspor LNG AS yang lebih tinggi ke Uni Eropa pada tahun 2023.
Rusia adalah pemasok gas utama Uni Eropa, mengirimkan total 155 bcm (miliar meter kubik gas alam) gas ke Uni Eropa pada tahun 2021. Sebagian besar datang melalui pipa dan 15 bcm adalah LNG.
Ekspor LNG AS ke Uni Eropa mencapai 22 bcm tahun lalu. Eksportir AS telah mengirimkan rekor volume LNG ke Eropa selama tiga bulan berturut-turut, karena harga melonjak menjadi lebih dari 10 kali lebih tinggi dari tahun lalu, dengan pembeli Eropa dan Asia bersaing untuk mendapatkan pasokan yang ketat.
Moskow pada Rabu (23/3/2022) mengatakan negara-negara tidak bersahabat, termasuk negara-negara anggota Uni Eropa, harus mulai membayar dalam rubel untuk minyak dan gas Rusia. Hal ini meningkatkan kekhawatiran potensi gangguan pasokan gas Eropa.
Pada Kamis (24/3/2022) beberapa pemimpin Uni Eropa mengatakan permintaan itu bertentangan dengan kontrak pasokan.
"Ada kontrak tetap di mana-mana, dengan mata uang di mana pengiriman harus dibayar menjadi bagian dari kontrak ini. Dalam kebanyakan kasus dikatakan euro atau dolar, ini adalah dasar yang sedang kami kerjakan ," kata kanselir Jerman Olaf Scholz.
"Tidak ada yang akan membayar dalam rubel," kata Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa.
Para pemimpin UE akan sepakat pada Jumat, hari kedua pertemuan puncak mereka, untuk bekerja sama dalam pembelian bersama gas, LNG dan hydrogen menjelang musim dingin mendatang, dan mengoordinasikan pengisian penyimpanan gas, tulis rancangan keputusan mereka sebagaimana dilihat oleh Reuters.
Langkah-langkah itu ditujukan untuk membangun penyangga pasokan gas nonRusia. Komisi Eropa eksekutif UE akan memimpin negosiasi yang mengumpulkan permintaan dan mencari gas, mengikuti model yang digunakan blok tersebut untuk membeli vaksin COVID-19.(HAP)
Baca Juga: Saling Kritik di Forum WTO, China Sebut AS Sebagai Pihak Pengganggu
Pameran Seni Nusantara Aposteriori di Semarang
Harus 'Move On', Ketua DPC PPP Jaktim Minta Kadern...
Proyek Jalan Lingkar Kawasan Berikat Dumai Terbeng...
Jelang Final Piala FA Sabtu Malam, Tensi Tinggi MC...
Target 30 juta UMKM Go Digital