CARITAU MAKASSAR – Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) di 2021 merupakan tertinggi di Indonesia, mencapai 100% dari target yang diberikan atau mengalami kenaikan 25% dari tahun sebelumnya.
Meskipun mencapai target, Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel Naoemi Octarina tetap meminta agar Dinkes Sulsel menggencarkan sosialisasi pentingnya imunisasi.
Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Penganiayaan oleh Anggota DPRD Takalar di Apartemen Jakarta Selatan
Pasalnya, salah satu penyebab rendahnya cakupan imunisasi adalah ketidaktahuan orang tua mengenai manfaat imunisasi secara detail.
"Kita ketahui, imunisasi untuk membangun kekebalan tubuh. Kenapa cakupan imunisasi rendah? Karna orang tua tidak mengetahui apa manfaat imunisasi secara detail, sehingga harus disosialisasikan," kata Naoemi.
Penyebab lainnya, lanjut Naoemi, adalah kurangnya pengetahuan orang tua tentang kehalalan imunisasi, serta jadwal tepat kapan anaknya harus diimunisasi. Sebagian besar orang tua juga tidak mengetahui imunisasi apa saja yang gratis dan rumah sakit mana saja yang sudah kerja sama dengan pemerintah.
"Kami mengapresiasi karena sekarang sudah melibatkan PKK. Karena itu selain sosialisasi, kami akan mendorong Ketua PKK di desa untuk memonitor pelaksanaan imunisasi," jelasnya.
Ia menambahkan, imunisasi yang harus menjadi perhatian bersama adalah Campak dan Rubella, karena bukan hanya menimpa anak-anak, tapi bisa juga menular ke ibu hamil dan membahayakan janin.
"Monitor ibu-ibu hamil yang ada supaya kita bisa pantau bagaimana pemenuhan gizinya. Dan saya mengajak semua bersinergi. Pemerintah tidak akan bisa bergerak sendiri tanpa bantuan masyarakat. Semoga kita semua bisa ambil bagian dalam membebaskan anak-anak kita dari berbagai jenis penyakit. Jangan takut anak ta diimunisasi," pungkasnya.
Kepala Kantor UNICEF Makassar Hengky Wijaya mengatakan, pada 2020 imunisasi mengalami penurunan sejak pandemi. Namun sejak 2021, jumlah anak yang sudah diimunisasi di Sulsel paling tinggi di indonesia.
Ini menunjukkan bagaimana seriusnya pemerintah dan peran PKK sangat penting, terutama pelaksanaan imunisasi anak.
"Kami sejak tahun lalu mencanangkan Bulan Imunisasi Anak Sekolah dan berjalan lancar. Tahun ini, kami memberikan dukungan untuk imunisasi dan kami harap ada keterlibatan langsung PKK di semua level," kata Hengky.
Ia menjelaskan, tercatat 26 jenis penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi. Termasuk kematian anak di bawah usia tiga tahun, di mana di beberapa wilayah di Indonesia cukup tinggi.
"Ayo kita sama-sama bergerak meningkatkan cakupan imunisasi di Sulsel," imbaunya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Bachtiar Baso mengatakan, pihaknya sudah melihat bagaimana peran PKK dalam meningkatkan angka vaksinasi Covid-19. Mereka melakukan sosialisasi hingga ke tingkat desa. Karena itu, pihaknya juga berharap PKK turut ambil bagian dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Sulsel.
"Begitu banyak peran strategis PKK. Karena itu, kami telah melakukan kajian untuk mengukuhkan Ketua PKK Sulsel menjadi Bunda Imunisasi. Kami lakukan kajian untuk disampaikan kepada Kemendagri dan Kemenkes," imbuhnya.(KEK)
Baca Juga: Sulsel Wajibkan Calon Pengantin Bebas Narkotika, Dibuktikan Tes Urine
cakupan imunisasi dasar lengkap (idl) provinsi sulawesi selatan tertinggi di indonesia 100%
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...