CARITAU MARABAHAN - Dr H Bahrul Ilmi, SH, MH yang akrab dipanggil Haji Bahrul Ilmi (HBI) dikenal masyarakat Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel), sebagai sosok pengusaha sukses yang dermawan karena banyak membantu orang.
Mayoritas masyarakat Batola sudah mengetahui bahwa HBI memberi bantuan Rp300 ribu untuk setiap warga Batola yang meninggal dunia, atau bantuan 30 kardus air mineral bagi warga yang menggelar resepsi pernikahan. Program bantuan itu dikelola Yayasan Batola Reaksi Cepat (BRC) milik HBI sejak sekitar dua tahun silam.
“Sejak tahun 2000-an, ulun (saya) sudah suka membantu kegiatan sosial dan keagamaan. Kami hanya ingin membantu karena kebetulan ulun ada rejeki,” kata HBI.
Berkah dari kedermawanannya itulah --saat HBI memutuskan berpolitik pada tahun 2021 menjadi Ketua DPC PPP Kabupaten Batola-- perolehan kursi PPP di legislatif meningkat drastis. Jika pada Pemilu 2019 hanya meraih satu kursi, pada Pemilu 2024 meraih enam kursi untuk DPRD Batola, plus satu kursi untuk DPRD Kalsel.
“Kalau dulu PPP di Batola peringkat terbawah, sekarang kami juara dua,” tambahnya sembari tertawa.
Menjelang Pilkada Serentak 2024, HBI pun memutuskan maju menjadi Bupati Batola dengan niat merubah Batola menjadi kabupaten maju, juga untuk memperjuangkan kemaslahatan masyarakat Batola.
“Ulun masuk politik tahun 2021 karena merasa kampung halaman tidak ada perubahan sama sekali. Sementara banyak masyarakat yang terus datang minta tolong kepada kami. Misalnya ada yang sakit, ada yang melahirkan. Lama-lama ulun berpikir, kami ini swasta tapi selalu menjadi rujukan warga yang meminta tolong saat kesusahan. Maka bismillah, sebagai rasa tanggungjawab membawa kemaslahatan masyarakat dan daerah, juga agar bisa lebih leluasa membantu masyarakat, maka ulun putuskan maju menjadi kepala daerah,” kata HBI.
Apa impian HBI untuk Batola ke depan? Mengapa HBI optimis Batola bisa menjadi kabupaten maju? Bagaimana harapannya buat masyarakat Batola? Berikut wawancara dengan HBI di Batola, Rabu (12/6/2024) :
Bagaimana perjalanan hidup sehingga menjadi pengusaha sukses?
Ulun lahir 27 Mei 1978, di Desa Tatah Mesjid, Kecamatan Alalak, Kabupaten Batola yang merupakan desa tertinggal. Ulun anak ketiga dari 10 bersaudara, tiga perempuan dan tujuh laki-laki. Ulun anak laki-laki kedua.
Bapak ulun, H Maidi, seorang petani dan berjualan. Mulai berjualan kayu, buah-buahan, hingga kemudian punya perahu klotok. Beliau tegas, rajin dan gigih. Walaupun anaknya banyak, beliau tidak pernah mengeluh. Beliau sosok orang tua pejuang dan tangguh.
Beliau meninggal tahun 2021, sementara ibu Hj Arbayah tahun 2022 sama-sama bulan November. Ulun merasa sangat kehilangan figur yang ulun hormati dan kagumi. Kami semua anak-anaknya rukun berkat didikan bapak dan ibu.
Saat kecil, ulun pagi bersekolah SD, sore bersekolah di madrasah ibtidaiyah. Saat itu sudah ikut kerja di sawah, juga membantu berjualan. Ikut menawarkan dan nego harga dengan pelanggan.
Setelah lulus madrasah, ulun sempat berhenti sekolah karena menjadi tulang punggung keluarga. Ulun harus membantu bapak, karena kakak laki-laki masuk pesantren sementara adik masih kecil-kecil.
Baca Juga: Ratusan Marga Batak Berkumpul di Gimme Cafe Batulicin pada Acara Batak Nite 2024
Kapan mulai merintis bisnis milik sendiri?
Pada usia 15 tahun ulun sudah mulai pintar berdagang dan mulai merintis bisnis milik sendiri. Beli kayu di pedalaman Kalteng, kemudian dijual di sini. Masuk usia 17 tahun, ulun sudah punya perusahaan PT Teladan Makmur Jaya, yang awalnya bisnis kayu kemudian menjadi bisnis BBM di tahun 1995.
Tahun 2000 di usia 22 tahun ulun menikah, setelah itu melanjutkan lagi sekolah kejar Paket B (SMP) dan Kejar Paket C (SMA). Kemudian ulun mulai bisnis bikin kapal atau doking namanya PT Teladan Makmur Jaya Shipyard. Juga memproduksi air bersih yang diolah dari air sungai untuk kebutuhan para awak kapal.
Alhamdulillah ulun juga diberi kesempatan untuk terus menimba ilmu dengan berkuliah S-1 dan S-2 di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sultan Adam Banjarmasin, dan kemudian kuliah S-3 di Universitas Islam Sultan Agung Semarang lulus tahun 2022.
Kapan bisnis mulai membesar?
Sejak tahun 2000 bisnis terus berkembang, hingga tahun 2008 bisnis niaga umum perminyakan sudah diresmikan Gubernur Kalsel. Ulun kini punya grup bisnis Teladan Makmur Jaya yang bergerak di empat bidang, PT Teladan Makmur Jaya untuk niaga umum perminyakan, PT Pelayaran Teladan Makmur Jaya bidang pelayaran internasional dan transportir, PT Teladan Makmur Jaya Shipyard di bidang docking jasa pembuatan dan perbaikan kapal, serta PT Telaga Tangkiling Makmur Jaya di bidang industri air mineral dalam kemasan. Ulun alhamdulillah dibantu 500 lebih karyawan.
Bagaimana kisahnya Anda dikenal sebagai sosok pengusaha yang dermawan?
Sejak tahun 2000-an, ulun sudah suka membantu kegiatan sosial dan keagamaan. Ulun sumbang kegiatan-kegiatan keagamaan seperti Isra Mi’raj, Maulid Nabi, menyumbang pembangunan musala dan masjid, juga membantu warga. Kami hanya ingin membantu karena kebetulan ulun ada rejeki. Pada tahun 2009 ulun naik haji dan setelah itu memberangkatkan haji karyawan hingga 20 orang, termasuk setiap tahun memberangkatkan umrah orang lain.
Kapan memutuskan masuk dunia politik?
Kami berpolitik diawali menjadi Ketua DPC PPP Batola (2021-2026). Saat itu ternyata ada berkahnya, bantuan yang selalu kami berikan tidak hanya terbatas buat masyarakat satu kecamatan, tapi mulai meluas sampai seluruh kabupaten karena bisa disalurkan melalui ranting PPP. Contohnya bantuan kematian Rp300 ribu buat setiap warga yang meninggal dan punya KTP Batola. Setiap bulan warga Batola yang meninggal sekitar 70-80 orang. Kemudian bantuan 30 kardus air mineral buat setiap warga pemilik KTP Batola yang menggelar pernikahan. Program bantuan itu dikelola Yayasan BRC yang ulun inisiasi.
Pada setiap malam Jumat, kami gelar pengajian di Kantor PPP Batola dengan selalu menyembelih sapi. Pengajian diakhiri dengan pengundian tujuh orang yang namanya bakal diniatkan untuk aqiqah pada saat penyembelihan sapi di pengajian minggu berikutnya.
Mungkin itulah yang kemudian menyebabkan perolehan kursi PPP naik dratis. Jika Pemilu 2019 hanya satu kursi di DPRD Batola, Pemilu 2024 naik jadi enam kursi DPRD Batola dan satu kursi DPRD Kalsel. Kalau dulu di Batola PPP peringkat terbawah, sekarang kami juara dua.
Apa yang membuat Anda memutuskan maju menjadi Bupati Batola?
Ulun masuk politik tahun 2021 karena merasa kampung halaman tidak ada perubahan sama sekali. Sementara banyak masyarakat yang terus datang minta tolong kepada kami. Misalnya ada yang sakit, ada yang melahirkan. Lama-lama ulun berpikir, kami ini swasta tapi selalu menjadi rujukan warga yang meminta tolong saat kesusahan. Maka bismillah, sebagai rasa tanggungjawab membawa kemaslahatan masyarakat dan daerah, juga agar bisa lebih leluasa membantu masyarakat, maka ulun putuskan maju menjadi kepala daerah.
Apalagi sebagai pebisnis, sejak usia 30 sampai 40 tahun, ulun sudah keliling Indonesia. Kapal kita kan jalan ke berbagai daerah, ulun ikut datang ke kota tujuan sambil melihat berbagai daerah. Kampung orang sudah maju dan bagus, sementara kampung kita tidak ada apa-apanya. Kita sedih melihatnya. Jadi berbekal melihat kabupaten-kabupaten yang bagus, ulun berniat mengaplikasikan hal-hal bagus milik mereka di Batola.
Kan tidak semua orang berkesempatan bisa keliling Indonesia. Allah SWT sudah kasih ulun kesempatan keliling Indonesia dan bahkan luar negeri, maka kami harus mengaplikasikan hal-hal bagus di kampung sendiri.
Apakah menurut Anda Batola punya peluang menjadi daerah maju?
Batola sangat berpotensi untuk maju dengan kondisi dan kekayaan alamnya. Ambil contoh Turki yang tanahnya tandus, mereka ternyata bisa bikin perkebunan dengan sistim pengairan melalui pipa. Semua tanah tandus dimaksimalkan untuk tanaman dan bisa sukses. Sementara kita di Batola, pohon singkong dilempar saja tumbuh, maka sangat aneh kalau kita ternyata tidak punya apa-apa. Sangat aneh kalau Batola tidak bisa sukses dan makmur.
Katakanlah 90% lahan Batola itu ditanami pisang, maka hasil panennya tidak akan habis dimakan orang se-Indonesia. Bahkan pisang kita harusnya sudah bisa sampai Arab Saudi. Sayangnya saat ini lahan tidur di Batola itu sekitar 60%-70%.
Menurut Anda, apa problem Batola selama ini?
Keberanian dan wawasan kepemimpinan yang kurang. Misal kita mau bangun rumah, tapi kalau tidak ada ilmu dan keberanian, mau bangun apa? Kalau kita punya ilmu untuk membangun rumah, pasti kita berani membangun rumah.
Jadi intinya, kepemimpinan itu memerlukan wawasan, pengetahuan, juga pengorbanan. Semakin besar pengorbanan kita, insyaallah semakin besar hasilnya. Nilai utamanya di pengorbanan. Kalau mau jadi bupati yang sukses memimpin, lihat seberapa besar pengorbanan yang telah dia lakukan. Masa iya mau membangun kota tapi bupatinya tidur? Kan tidak mungkin.
Jadi kalau sosok bupatinya berani, wawasannya ada, pengorbanannya kuat, insyaallah yakin kabupatennya bakal “Jos”.
Seberapa penting peran tokoh agama di Batola?
Sangat penting karena Batola itu daerah yang sangat religius. Bisa dikatakan masyarakat batola hiburannya itu religi. Mereka senang menghadiri majelis taklim dan belajar dari dakwah-dakwah Islam. Jadi sebenarnya tuntutan masyarakat Batola tidak banyak. Mereka yang penting bisa ibadah dan melakukan kegiatan keagamaan dengan khusyuk, kebutuhan di rumah cukup, punya pekerjaan, fasilitas umum seperti air, listrik dan jalan bagus, itu mereka sudah senang. Kondisi religius Batola harus terus dijaga ketat agar tidak bergeser ke maksiat yang bisa menimbulkan bala.
Apa impian Anda buat Batola?
Kami ingin suatu saat Kabupaten Batola menjadi rujukan bagi 12 kabupaten lain di Kalsel. Kabupaten-kabupaten lain punya ketergantungan terhadap Batola.
Contohnya seperti Singapura yang tidak punya hasil apa-apa selain jasa. Mereka bisa membangun opini, bahwa kapal-kapal dari luar negeri tidak boleh sandar di Indonesia karena tidak mampu melayani kapal-kapal besar. Hasilnya: harus bongkar dulu di Singapura, baru kemudian disebar ke Filipina, Thailand, dan ke mana-mana.
Nah, Batola bisa kita jadikan seperti itu. Kalau orang mau cari beras cari sayuran, ke Batola dulu karena semua yang mereka cari ada di Batola. Kemudian semua kapal yang masuk dan keluar Kalimantan melalui Sungai Barito, harus singgah dulu di Pelabuhan Batola. Makanya ke depan kami ingin membangun pelabuhan terbesar di Kalsel, karena letak Batola sangat strategis, punya teluk yang menghadap Laut Jawa dan menjadi hilir Sungai Barito.
Kalau insyaallah kita bisa membangun pelabuhan sebagai gerbang masuknya bahan baku, material, atau berbagai peralatan ke Pulau Kalimantan, wah Batola bisa menjadi jantung ekonomi. Batola juga akan menjadi penyangga IKN.
Apa tantangan membangun Pelabuhan Batola?
Tanahnya rawa. Padahal untuk membangun pelabuhan, perlu membangun jalan sepanjang 70 km menuju bibir teluk. Saat ini orang berpikir bakal sangat berat membangun jalan di lahan rawa, tapi tidak bagi kami karena paham bahwa ada cara membangun jalan di lahan rawa. Pemahaman itu hasil dari kami keliling berbagai daerah.
Masyarakat Batola mengeluh jalan kabupaten selalu rusak, itu karena selama ini jalan-jalan dibangun dengan pola konvensional membangun jalan di tanah bukan rawa. Padahal harusnya dibangun dengan teknik khusus membangun di tanah rawa.
Jika Anda diberi amanah menjadi Bupati Batola, bakal ada PR berat untuk mengubah mindset masyarakat yang sepertinya sudah meyakini daerahnya digariskan jadi daerah tertinggal?
Tantangan itulah yang di antaranya membuat ulun memutuskan untuk maju. Ulun dulu kan hanya fokus bisnis, tapi sekarang muncul tantangan untuk memperjuangkan kemasalahatan masyarakat dan daerah. Ulun sudah pernah merasakan jadi orang susah, sehingga insyaallah bisa memotivasi masyarakat agar mau bergerak maju. Jangan ngomong susah karena ulun sudah pernah jadi orang susah.
Harapan buat masyarakat Batola?
Kami berharap masyarakat mengambil kesempatan merubah Batola dengan memilih calon bupati yang punya visi misi bagus dan yang terpenting mau bekerja. Kesempatan hanya datang sekali, jangan disia-siakan. Kalau masyarakat mau berubah, ayo kita bergandeng tangan bersama-sama. Ayo kita bangun Batola bersama-sama. Karena belum tentu 10 tahun ke depan ada sosok yang memberanikan diri maju dan benar-benar memiliki niat untuk membangun Batola. Nah, ulun sudah membuka hati untuk memimpin, jadi ayo kita bangun Batola tercinta ini bersama-sama. (BON)
Baca Juga: Mensos Risma Bawa Berobat ODGJ Dipasung di Kabupaten Batola Kalsel
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...