CARITAU JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengoptimalkan penyaluran KUR untuk memperkuat peran dalam pengembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah tahun ini dengan menyediakan dana KUR sebesar Rp14 triliun di 38 provinsi di Indonesia
“Untuk wilayah Jawa Barat alokasi KUR lebih dari Rp 1 triliun pada 2023,” kata Direktur Retail Banking BSI Ngatari dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (7/3/2023).
Baca Juga: TransJakarta akan Alokasikan Ruang di Sejumlah Halte untuk UMKM
Ngatari mengatakan BSI berkomitmen untuk terus membantu masyarakat Jawa Barat dalam meningkatkan dan mendorong roda perekonomian, khususnya di sektor UMKM guna menaikkan taraf hidup.
“Salah satunya lewat penyaluran KUR, yang alhamdulillah tiap tahunnya terus meningkat baik dari sisi penyaluran maupun jumlah penerima manfaatnya," ujar Ngatari.
Penyaluran KUR di Jawa Barat pada 2022, sebesar 62 persen disalurkan untuk sektor perdagangan. Kemudian sebesar 10 persen disalurkan ke sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan sebesar 7 persen ke industri pengolahan, dan 1 persen disalurkan ke sektor lainnya.
Selain itu, lanjut Ngatari, BSI juga memberikan pendampingan, edukasi keuangan dan kepastian offtaker kepada para petani yang menjadi mitra Ponpes Al-Ittifaq di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Mudah-mudahan, melalui penyaluran KUR ini, tingkat kesejahteraan ekonomi para petani dapat lebih baik ke depannya," kata Ngatari.
BSI membukukan kinerja yang impresif sepanjang 2022 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp4,26 triliun. Pertumbuhan laba perseroan diiringi dengan meningkatnya aset BSI yang saat ini mencapai Rp305,73 triliun, tumbuh 15,24 persen secara tahunan.
Selain itu, kinerja perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen retail dan wholesale, serta didukung oleh peningkatan dana murah, kualitas pembiayaan yang baik, efisiensi dan efektivitas biaya dan fee based income (FBI).
Hingga Desember 2022, total pembiayaan BSI mencapai Rp207,7 triliun, dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp106,4 triliun, tumbuh 25,94 persen (yoy).
Selain itu, pembiayaan wholesale sebesar Rp57,18 triliun atau tumbuh 15,80 persen (yoy) dan pembiayaan mikro yang mencapai Rp 18,74 triliun, tumbuh 32,71 persen (yoy).
BSI terus menyasar nasabah-nasabah yang memiliki aset pertama, berpenghasilan tetap, dan wirausaha. Pada 2022, BSI mencatat segmen pembiayaan konsumer (Griya, Oto, Multiguna) tumbuh melesat.
Begitu pula dengan bisnis wholesale yang berfokus pada pembiayaan sindikasi dan kolaborasi dengan Pemerintah, dan pembiayaan mikro berfokus pada penyaluran pembiayaan UMKM, KUR dan kolaborasi dengan berbagai lembaga pemerintah.(HAP)
Baca Juga: TikTok Shop Resmi Dilarang, Pemkot Bandung Ikuti Regulasi Pemerintah Pusat
Museum Geopark Ijen di Banyuwangi
Pengolahan Air Hujan di Tangerang
Dubai Incar Agrikultur dan Otomotif RI, Bakal Naik...
Rencana Perluasan TPA Burangkeng
YBM PLN Jatim Berikan Beasiswa 232 Pelajar SMP SMA...