CARITAU WASHINGTON - Presiden AS, Joe Biden, mengatakan bahwa kematian tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny menjadi motivasi bagi Kongres AS untuk memberikan bantuan lebih lanjut kepada Ukraina.
"Tragedi ini mengingatkan kita akan pertaruhan yang terjadi saat ini. Mari kita sediakan dana agar Ukraina dapat terus mempertahankan diri,” kata Biden saat memberikan pernyataan mengenai kematian Navalny, Sabtu (17/2/2024).
"Saya berharap kepada Tuhan ini membantu," lanjut Biden.
Sebelumnya, dinas penjara Rusia mengatakan bahwa Navalny meninggal di penjara, dan menambahkan bahwa penyelidikan atas penyebab kematiannya sedang dilakukan.
Biden dan pejabat AS lainnya menuduh Presiden Vladimir Putin bertanggung jawab atas kematian Navalny.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, para pejabat AS harus ‘menahan diri’ dan menunggu hasil pemeriksaan medis sebelum mengomentari kematian Navalny.
“Menariknya, pemerintah AS menganggap kematian Navalny lebih penting daripada kematian jurnalis Gonzalo Lira, seorang warga negara AS, di penjara Ukraina,” kata Kemenlu Rusia.
Kemenlu Rusia juga menyatakan, para pemimpin asing dan media menyiapkan tuduhan serupa sebelum kematian Navalny, serta menyebut tindakan mereka sebagai oportunisme moral.
Kematian Navalny terjadi di tengah upaya Kongres AS untuk memberikan bantuan kepada Ukraina, sebagai bagian dari kesepakatan produk perundang-undangan yang lebih luas.
Senat AS meloloskan rancangan undang-undang pengeluaran 95 miliar dolar AS (sekitar Rp1,48 kuadriliun) dengan bantuan untuk Ukraina dan Israel.
Namun, Ketua DPR AS, Mike Johnson, mengatakan bahwa dia tidak berencana mengadakan pemungutan suara mengenai undang-undang tersebut di DPR AS.
Sekelompok anggota DPR AS lintas partai juga siap mengeluarkan rancangan undang-undang pengeluaran 66 miliar dolar AS (sekitar Rp1,03 kuadriliun) dengan bantuan untuk Ukraina dan Israel, serta langkah-langkah keamanan perbatasan AS.
Namun seperti dirilis Antara, anggota DPR AS dijadwalkan baru akan melanjutkan pembahasan legislatif pada tanggal 28 Februari.
Biden berpendapat, bahwa anggota DPR seharusnya menyetujui bantuan Ukraina daripada menjalani ‘liburan selama dua pekan’.(BON)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...