CARITAU RUSIA - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengisyarakatkan perang besar bakal terjadi seiring konflik negaranya dengan Ukraina. Hal tersebut dia ucapkan ketika peringatan 80 tahun berakhirnya Pertempuran Stalingrad.
Adapun, Putin menyoroti keputusan Jerman yang mengirimkan tank tempurnya ke Ukraina. Dia pun mengancam tindakan tersebut dan menyebut sejarah akan terulang kembali.
Baca Juga: Ilmuwan Dekat Putin Tutup Usia, Prof Deby: Sumbangan Beliau di Dunia Geriatri Sangatlah Besar
"Ini sulit dipercaya tapi benar. Kami kembali diancam oleh tank Leopard Jerman." kata dia sebagaimana diberitakan BBC News, Jumat (3/2/2023).
Diketahui, Pertempuran Stalingrad (23 Agustus 1942 – 2 Februari 1943) adalah pertempuran besar Perang Dunia II di mana Nazi Jerman dan sekutunya melawan Uni Soviet untuk menguasai kota Stalingrad (sekarang Volgograd) di Rusia Selatan, di perbatasan timur Eropa.
Dalam sejarahnya, konflik tersebut yang terjadi saat perang dunia kedua menewaskan jutaan orang. Volgograd untuk sementara berganti nama menjadi Stalingrad pada hari peringatan tersebut, serta awal pekan ini patung baru mantan pemimpin Soviet Joseph Stalin diresmikan.
"Sekarang, sayangnya, kita melihat bahwa ideologi Nazisme, dalam kedok modernnya, dalam manifestasinya yang modern, kembali menciptakan ancaman langsung terhadap keamanan negara kita," katanya.
"Berulang kali kita harus mengusir agresi kolektif Barat." papar dia.
Tetapi dia bersumpah bahwa meskipun 'tidak dapat dipercaya tetapi benar' bahwa Rusia kembali diancam oleh tank Jerman, Moskow memiliki jawaban untuk negara mana pun yang mengancamnya.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia bersiap untuk melakukan "balas dendam" terhadap Barat karena membantu Ukraina.
"Sekarang Rusia sedang memusatkan kekuatannya. Kita semua tahu itu. Rusia bersiap untuk mencoba membalas dendam, tidak hanya terhadap Ukraina, tapi juga terhadap Eropa bebas dan dunia bebas," kata Zelensky di Kyiv.
Berbicara bersama Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, Zelensky mengatakan Rusia meningkatkan kecepatan adaptasi terhadap sanksi. Dia pun mendesak pemimpin Uni Eropa untuk memberlakukan pembatasan tambahan pada ekonomi Rusia.
Kemudian, berpidato di Sarapan Doa Nasional di AS melalui tautan video, Zelensky berterima kasih kepada Presiden AS Joe Biden atas dukungannya dan menetapkan tujuan pasukan Ukraina untuk mengalahkan invasi Rusia di tahun depan.
"Kita harus melakukan semua yang kita bisa bersama-sama sehingga tahun depan - pada hari Kamis pertama bulan Februari - kita dapat berdoa hanya dengan ucapan terima kasih atas keselamatan yang diperoleh dari kejahatan," tutup Zelensky. (RMA)
Baca Juga: Presiden Putin Panggil Menhan hingga Kepala Intelijen Bahas Kondisi Ukraina-Gaza
presiden rusia vladimir putin perang besar pertempuran stalingrad
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...