CARITAU MEKKAH – Jamaah calon haji Indonesia yang berasal dari beragam suku bahkan ada yang tidak bisa berbahasa Indonesia menjadi salah satu tantangan bagi petugas di Arab Saudi.
"Tantangan bermacam-macam kita hadapi, yang pertama itu kesulitan ada calon haji yang tidak bisa berbahasa Indonesia sama sekali," kata anggota sektor khusus Masjidil Haram Uning Haryani di Mekkah, Sabtu.
Baca Juga: Jumlah Jamaah haji Indonesia di Arab Saudi
Uning mengatakan, cukup banyak masalah yang dihadapi oleh jamaah haji dan perlu dibantu oleh petugas terutama petugas perempuan yang dikenal dengan Srikandi Masjidil Haram yang bersiaga di area mataf atau tempat tawaf.
"Ada jamaah yang pingsan, ada yang linglung, tidak tahu harus kemana karena terpisah dari rombongan, itu yang sering kita temui di lapangan," katanya.
Para srikandi yang terdiri unsur TNI, Polri, dokter, dan didampingi mahasiswa yang menjadi tenaga musiman (temus) juga sering menemukan jamaah yang sulit mencari jalan keluar dari Masjidil Haram.
"Di samping itu kita mengarahkan jamaah yang nyasar atau tidak tahu mencari bus shalawat untuk kembali ke hotel masing-masing," tambah Uning seperti dilansir Antara.
Meski harus bertugas selama 12 jam, ia mengaku senang bisa membantu dan melindungi para tamu Allah. (GIBS)
Baca Juga: Keberangkatan Calon Jamaah Haji Provinsi Bali
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024