CARITAU JAKARTA - Bawaslu RI menggelar kegiatan konsolidasi nasional bersama media dan juga jurnalis menjelang hari H kegiatan pencoblosan kontestasi Pemilu 2024.
Dalam kegiatan itu, Bawaslu turut menggandeng organisasi Koalisi Pewarta Pemilu dan Demokrasi (KPPD) yang beranggotakan puluhan wartawan berasal dari media nasional sebagai perwakilan untuk terjun ke daerah-daerah yang ditetapkan.
Menariknya, agenda konsolidasi itu pertama kali digelar Bawaslu di empat daerah otonomi baru (DOB) Papua. Adapun empat titik yang di kunjungi Bawaslu RI itu antara lain, Papua Selatan, Papua Pegunungan Jayapura dan Papua Tengah.
Diketahui pada kegiatan konsolnas perdana bersama media tersebut Bawaslu menggandeng empat orang jurnalis yang tersebar untuk menjadi pembicara di empat titik DOB Papua.
Adapun ke empat jurnalis itu yakni Ahmad Satrio Yudhontoko (RMOl), Akbar Budi Prastetya (Konteks Id) Okto Rizki Alpino (Akurat.co) dan jurnalis media caritau.com, Negus Gibran Mayardhi.
Adapun yang bertugas membuka kegiatan konsolidasi perdana di empat titik DOB Papua itu yakni Kepala Biro Hukum dan Humas Bawaslu RI, Agung Indra Atmaja.
"Konsolnas Media Dalam Rangka Penguatan Pemberitaannya Hasil Pemilu Tahun 2024," kata Agung di kutip Kamis (8/2/2024).
Dalam keteranganya, sosok yang akrab disapa Agung menjelaskan, keberadaan media merupakan ciri utama negara demokratis. Hal itu lantaran, media memiliki peranan untuk menjadi penyambung lidah rakyat memperoleh informasi yang benar.
"Suatu informasi kalau diberikan separuh, tidak menyeluruh tentu akan memberikan sisa ruang untuk dimasuki informasi yang tidak benar," ujar Agung dalam pidatonya.
Selain itu, Agung juga meyakini, rangkaian konsolnas media itu dapat memastikan informasi yang diberitakan mampu menjaga iklim demokrasi yang damai.
"Konsolidasi ini bentuk komitmen Bawaslu untuk menyajikan informasi yang objektif dan akurat, sebagai langkah konkret mengkolaborasikan penyampaian informasi yang sehat, menjaga integritas pemilu, dan mencerdaskan masyarakat dalam mengambil keputusan," pungkasnya.
Tenaga Ahli Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, Ronald Manoach menambahkan, salah satu alasan Bawaslu menjadikan wilayah Papua sebagai titik awal konsolnas media, yakni karena akses informasi melalui digital masih belum maksimal.
"Di dalam dinamika informasi, khususnya pada pemilu, sering digunakan mitigasi melalui dunia digital. Tapi, kita juga perlu memberikan akses informasi kepada masyarakat yang tidak dapat mengakses digital, sehingga perlu disentuh secara langsung dan kontekstual," katanya.
Dia mengharapkan, media bisa menjaga stabilitas informasi dari beragam eskalasi yang muncul dalam proses pemilu, terutama melalui pemberitaan yang masif
"Produk jurnalis akan menjadi instrumen pencegahan, misalnya pada saat pungut hitung dan pasca pungut hitung. Jika berkolaborasi maka segala dinamika terhadap proses pemilu dan pemilihan itu dapat dipotret dengan jelas dan dipublikasikan ke masyarakat," tandas Ronald. (GIB/DID)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...